SYI’IRAN BAIT 12 DALAM MASYARAKAT JAWA DI PESANTREN “NAHDHATUL ARIFIN” DESA SUMBEREJO AMBULU JEMBER
Abstract
Syi’iran bait 12 merupakan puisi yang menggunakan media bahasa Jawa yang
dilagukan dalam pembacaannya. Syi’iran sebagai salah satu bentuk puisi rakyat
memiliki beberapa unsur yang terkait dan tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur
tersebut antara lain: tema, baris dan bait, rima, dan diksi. Sebagai salah satu bentuk
karya sastra khususnya puisi, syi’iran bait 12 perlu dianalisis dari segi bentuk
kesastraannya, makna, dan fungsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1)
bentuk kesastraan syi’iran bait 12, 2) makna syi’iran bait 12, 3) fungsi syi’iran bait
12. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan materi pembelajaran bahasa
Jawa di SD dan SMP di daerah Jawa Timur khususnya. Pada pendidikan di SD dan
SMP terdapat mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa, yang di dalam pelajaran
tersebut terdapat kompetensi dasar mengartikan atau mencari arti kata-kata berbahasa
Jawa kuno atau yang disebut dengan bahasa kawi. Diharapkan hasil penelitian juga
dapat dijadikan alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP dan
SMA. Pada pelajaran bahasa Indonesia terdapat kompetensi dasar analisis karya
sastra, khususnya puisi. Syi’iran termasuk jenis puisi yang di dalamnya terkandung
unsur-unsur yang saling berkaitan.
Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, rekam,
dokumentasi, transkripsi, terjemahan, dan trianggulasi. Langkah-langkah analisis data
dilakukan dengan cara: 1) membaca syi’iran bait 12 yang telah disalin dalam bentuk
tulis; 2) mencari arti kata-kata yang ada dalam syi’iran bait 12, dengan cara mencari
artinya pada kamus besar bahasa Jawa. 3) mencari makna yang terkandung dalam
vii
syi’iran bait 12 dengan menghubungkan arti kata yang telah ditemukan dan
menanyakan makna syi’iran kepada pengasuh pesantren; 4) menganalisis syi’iran bait
12 dari segi kesastraanya; 5) menganalisis makna syi’iran bait 12; dan 5)
menganalisis fungsi syi’iran bait 12 bagi kehidupan masyarakat..
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam syi’iran bait 12 terdapat
struktur kesastraan yang tidak dapat dipisahkan. Struktur-struktur tersebut yaitu baris
dan bait, rima, dan diksi yang membuat syi’iran menjadi imajinatif, fiktif, dan puitis.
Makna yang terkandung pada syi’iran bait 12 terdiri dari empat bagian penting, yaitu
meliputi: (1) mengendalikan nafsu, (2) Sabar, (3) Ikhlas, dan (4) Mencintai Tuhan.
Fungsi syi’iran bait 12 antara lain: (1) fungsi religi, (2) fungsi sosial dan budaya, dan
(3) fungsi pendidikan.
Berdasarkan temuan penelitian disarankan: 1) bagi pemerhati folklor,
disarankan agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi untuk
menambah wawasan, khususnya tentang bentuk, makna, dan fungsi; 2) bagi guru
mata pelajaran bahasa Indonesia, disarankan untuk dapat memanfaatkan hasil
penelitian ini sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Jawa di SD dan SMP di
daerah Jawa Timur khususnya. Pada pendidikan di SD dan SMP terdapat mata
pelajaran muatan lokal bahasa Jawa, yang di dalam pelajaran tersebut terdapat
kompetensi dasar mengartikan atau mencari arti kata-kata berbahasa Jawa kuno atau
yang disebut dengan bahasa kawi. Selain itu, hasil penelitian juga dapat dijadikan
alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA. Pada
pelajaran bahasa Indonesia terdapat kompetensi dasar analisis karya sastra, khususnya
puisi; 3) bagi mahasiswa FKIP Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya dalam mata kuliah
folklor; dan 4) bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian serupa, disarankan
untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam pada objek yang sama dalam kajian
yang berbeda atau objek yang berbeda dalam kajian yang sama.