Show simple item record

dc.contributor.authorEndang Fitriani
dc.date.accessioned2014-01-23T08:01:26Z
dc.date.available2014-01-23T08:01:26Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM032110101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22391
dc.description.abstractDi Indonesia, penduduk pedesaan yang menggunakan air bersih baru mencapai 67,3%. Dari angka tersebut hanya separuhnya (51,4%) yang memenuhi syarat bakteriologis. Sedangkan penduduk yang menggunakan jamban sehat (Water Closet atau WC) hanya 54%. Itulah sebabnya penyakit diare sebagai salah satu penyakit yang ditularkan melalui air masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan 374 per 1000 penduduk. Padahal menurut studi menunjukkan bahwa dengan penyediaan air bersih dapat mencegah penyakit diare sebesar 35% dan penggunaan jamban sehat dapat mencegah penyakit diare sebesar 28%. Selain itu dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor risiko lingkungan yang menyebabkan penyakit diare yang dapat diidentifikasi adalah sarana air bersih yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan jamban yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Pemanfaatan jamban keluarga oleh masyarakat belum sesuai dengan harapan karena masih ada yang BAB atau buang hajat di tempat-tempat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan, misalnya sungai, kebun atau sawah. Hal ini karena kebiasaan (pola hidup), atau fasilitas yang tidak/kurang terpenuhi serta pengetahuan, sikap dan perilaku dari masyarakat itu sendiri maupun kurangnya informasi yang mendukung terhadap pemanfaatan jamban keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, kondisi jamban dan ketersediaan air dalam hubungannya dengan praktek pemanfaatan jamban keluarga, serta seberapa besar kaitannya. Dalam penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dan jenis penelitian survei analitik. Populasi dan sampel adalah kepala keluarga atau yang mewakili kepala keluarga yang memiliki jamban. Pengambilan sampel secara Proporsional Random Sampling, didapatkan sampel sebesar 95 kepala keluarga. Cara pengumpulan data dengan menggunakan angket dan lembar observasi. Analisa data dengan uji Chi Square dengan taraf signifikan 95. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden tentang manfaat jamban, sikap responden terhadap praktek pemanfaatan jamban, kondisi jamban dan ketersediaan air dengan praktek pemanfaatan jamban keluarga.Secara umum dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor yang berhubungan dengan praktek pemanfaatan jamban keluarga adalah pengetahuan, sikap, kondisi jamban dan ketersediaan air. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember agar ditingkatkan metode penyuluhan dari Petugas Pengelola P2PL dan sanitarian Puskesmas Sumbersari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032110101028;
dc.subjectPengetahuan, Sikap, Kondisi Jamban, Ketersediaan Air, Praktek Pemanfaatan Jamban keluargaen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, KONDISI JAMBAN DAN KETERSEDIAAN AIR DENGAN PRAKTEK PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record