Show simple item record

dc.contributor.authorEndah Wahyu Kusumaningtyas
dc.date.accessioned2014-01-23T07:56:08Z
dc.date.available2014-01-23T07:56:08Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM072110101009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22380
dc.description.abstractKatarak merupakan kekeruhan atau hilangnya transparansi pada protein lensa (kristalin). Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat dehidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya katarak adalah status gizi, pemakaian steroid yang lama, kelainan bawaan metabolisme, pajanan kronis terhadap pajanan sinar ultraviolet, riwayat katarak pada keluarga, alkohol, nutrisi, merokok, derajad sosial ekonomi, dan status pendidikan. Sebagian besar katarak terjadi akibat proses penuaan pada usia >50 tahun, yang disebut sebagai katarak senilis. Katarak senilis merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh status gizi, kebiasaan merokok, dan paparan sinar matahari terhadap kejadian penyakit katarak senilis di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan studi case-control. Populasi kasus adalah semua penderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada tahun 2011. Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah bukan penderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada tahun 2011. Sampel kasus adalah pasien yang didiagnosis dokter menderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Mei 2011 - Juni 2011 sebanyak 20 orang. Sampel kontrol adalah pasien yang didiagnosis dokter tidak menderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Mei 2011 - Juni 2011 sebanyak 60 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis bivariat dengan uji regresi logistik dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penyakit katarak senilis dengan status perokok pasif OR = 4,4 (1,255<CI<15,573) dan paparan sinar ultraviolet OR = 13,7 (3,668<CI<51,748). Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah status gizi, status merokok, lama merokok dan jumlah batang rokok yang dihisap. Pada analisis multivariabel status perokok pasif dan paparan sinar ultraviolet yang paling berpengaruh terhadap kejadian katarak senilis. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan suatu pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya katarak senilis pada perokok pasif. Selain itu untuk mencegah paparan sinar ultraviolet diperlukan bentuk kerja sama dengan dinas pertanian dalam rangka sosialisasi pada petani agar memakai pelindung diri untuk terhindar dari paparan sinar ultraviolet.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101009;
dc.subjectPengaruh Status Gizi, Kebiasaan Merokok, dan Paparan Sinar Ultravioleten_US
dc.titlePENGARUH STATUS GIZI, KEBIASAAN MEROKOK, DAN PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP KEJADIAN KATARAK SENILIS (Studi Kasus di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record