dc.description.abstract | Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki objek kajian yang
abstrak. Siswa SD yang tahap perkembangan intelektualnya masih dalam tahap
operasional konkrit membutuhkan pembelajaran matematika yang “mengkonkritkan”
objek pembelajaran agar siswa lebih memahami konsep. Pembelajaran matematika di
sekolah pada umumnya masih didominasi dengan aktivitas guru menjelaskan rumusrumus
dan kemudian siswa mengerjakan latihan soal. Agar pembelajaran lebih
bermakna, maka dalam pembelajaran matematika perlu mengaitkan pengalaman
siswa sehari-hari dengan konsep matematika melalui pembelajaran yang realistik dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengonstruksi idenya sehingga dapat
menemukan konsep sendiri.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) bagaimanakah penerapan
pembelajaran matematika realistik pokok bahasan luas trapesium dan layang-layang
untuk siswa kelas 5 SDN Kranjingan 05 Tahun ajaran 2011/2012? (2) bagaimanakah
aktivitas siswa kelas 5 SDN Kranjingan 05 Tahun ajaran 2011/2012 pada
pembelajaran matematika realistik pokok bahasan luas trapesium dan layang-layang?
(3) bagaimanakah ketuntasan belajar siswa kelas 5 SDN Kranjingan 05 Tahun ajaran
2011/2012 pada pembelajaran matematika realistik pokok bahasan luas trapesium dan
layang-layang?Tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran matematika realistik pokok
bahasan luas trapesium dan layang laying adalah (1) Mengetahui penerapan
pembelajaran matematika realistik pokok bahasan luas trapesium dan layang-layang
untuk siswa kelas 5 SDN Kranjingan 05 Tahun ajaran 2011/2012, (2) Mengetahui
peningkatan aktivitas siswa kelas 5 SDN Kranjingan 05 Tahun ajaran 2011/2012 pada pembelajaran matematika realistik pokok bahasan luas trapesium dan layanglayang,
(3) Mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas 5 SDN Kranjingan 05 Tahun
ajaran 2011/2012 pada pembelajaran matematika realistik pokok bahasan luas
trapesium dan layang-layang.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kranjingan 05 dengan subjek penelitian
siswa kelas 5 tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 karena materi pokok
bahasan luas trapesium dan layang-layang diajarkan pada semester ganjil . Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Penelitian
dilaksanakan selama 2 siklus. Siklus 2 dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas
siswa dan guru serta memperbaiki hasil belajar siswa yang dicapai pada siklus 1.
Berdasarkan analisis terhadap aktivitas siswa dan guru serta hasil tes siswa
pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:
1) aktivitas siswa pada siklus 1 mencapai 72,07% dan siklus 2 mencapai 82,03%,
hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke
siklus 2.
2) aktivitas guru pada siklus 1 sebesar 78,57% dan siklus 2 sebesar 89,28%, hal ini
juga menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3) analisis hasil tes siswa pada siklus 1 diperoleh persentase ketuntasan belajar
sebesar 62,50%, dimana 12 siswa tidak tuntas dan pada siklus 2 sebesar 75%
dengan 8 siswa tidak tuntas. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar dari siklus 1 ke siklus 2.
Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika realistik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh
karena itu pembelajaran matematika realistik dapat dijadikan alternatif pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengatasi permasalahan pembelajaran
matematika. | en_US |