PENGARUH CEKAMAN SUHU DAN AIR TERHADAP EFEKTIVITAS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN Paecilomyces fumosoroseus (WIZE) BROWN & SMITH, SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI HAMA KUTUKEBUL (Bemisia tabaci GENN.) PADA TANAMAN KEDELAI
Abstract
Salah satu ancaman dalam upaya peningkatan produksi kedelai adalah serangan
hama, dimana B. tabaci merupakan hama pentingnya. Pengendalian B.tabaci yang secara
umum menggunakan insektisida telah dilaporkan mengalami kegagalan, menyebabkan
resistensi B. tabaci serta munculnya strain baru dari B. tabaci. Saat ini pengendalian B.
tabaci difokuskan pada pengendalian secara hayati, salah satu agens pengendali hayati yang
dikembangkan adalah cendawan entomopatogen P. fumosoroseus. Penggunaan P.
fumosoroseus secara massal dilapang, seringkali terkendala dalam hal
efektivitasnya, dikarenakan berbagai macam faktor antara lain karena faktor
lingkungan khususnya kekeringan / desikasi yang secara langsung menyebabkan
gangguan pada efektivitas P. fumosoroseus.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh faktorfaktor
lingkungan yang terkait dengan desikasi seperti cekaman suhu dan air
terhadap pertumbuhan, perkembangan serta efektivitas P. fumosoroseus, serta
untuk mendapatkan isolat yang lebih tahan terhadap faktor kekeringan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua isolat P. fumosoroseus yang
berbeda, yaitu isolat asal Wirowongso dan Isolat asal Mumbulsari. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan lima metode yang berbeda, yaitu uji
perkembangan isolat pada berbagai kondisi cekaman suhu, uji perkecambahan in
vitro pada berbagai kondisi cekaman air, uji perkecambahan in vitro pada
berbagai kondisi cekaman suhu, uji virulensi pada nimfa imago kutukebul pada
berbagai kondisi cekaman suhu serta uji virulensi pada nimfa dan imago
kutukebul pada berbagai kondisi cekaman air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman suhu dan air secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan serta efektivitas P.
fumosoroseus. Semakin besar stress suhu dan air akan secara langsung
menyebabkan gangguan pada tingkat pertumbuhan, dengan menurunnya tingkat
perkecambahan seiring dengan semakin besar peningkatan suhu dan konsestrasi
cekaman air yang diberikan, hal tersebut juga mengakibatkan menurunnya
efektivitas P. fumosoroseus. Besar kecilnya pengaruh cekaman suhu dan air
terhadap tingkat pertumbuhan dan efektivitas P. fumosoroseus berbeda-beda pada
kedua isolat yang digunakan. Hasil menunjukkan jika isolat Wirowongso terlihat
lebih tahan akan faktor kekeringan (cekaman suhu dan air) daripada isolat asal
Mumbulsari.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]