KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK USAHATANI KAKAO BULK D I P T P N X I I ( P E R S E R O ) K E B U N B A N J A R S A R I K A B U P A T E N J E M B E R
Abstract
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya
cukup penting bagi perekonomian nasional khususnya sebagai penyedia lapangan
kerja, sumber pendapatan, dan devisa negara. Perkebunan kakao Indonesia
mengalami perkembangan pesat sejak awal tahun 1980-an dan pada tahun 2002.
Indonesia berhasil menempatkan diri sebagai produsen kakao terbesar dunia
setelah pantai Gading pada tahun 2002. Indonesia kembali tergeser ke posisi
ketiga oleh Ghana pada tahun 2003. Perkebunan besar memerlukan banyak tenaga
kerja. Kebutuhan tenaga kerja bergantung pada kemampuan manajemen dan
tingkat substitusi mesin untuk tenaga kerja manusia. Selain itu, Terdapatnya
masalah mengenai produktivitas yang rendah akibat dari serangan hama
penggerek buah kakao dan penyakit vascular streak dieback serta perubahan iklim
dan cuaca yang tidak menentu maka perlu pemeliharaan yang lebih tepat sehingga
pengeluaran semakin bertambah. Diikuti dengan banyaknya biaya produksi
semakin meningkat. Pengembangan dan pengelolaan kakao diperlukan dana yang
sangat besar sehingga diperlukan modal kerja yang sangat besar pula.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kelayakan finansial
usahatani kakao bulk di PTPN XII (Persero) Kebun Banjarsari Kabupaten Jember,
(2) tingkat sensitivitas usahatani kakao bulk di PTPN XII (Persero) Kebun
Banjarsari Kabupaten Jember dan (3) prospek usahatani kakao bulk di PTPN XII
(Persero) Kebun Banjarsari Kabupaten Jember. Penentuan daerah penelitian
dilakukan secara sengaja (purposive method) yaitu PTPN XII (Persero) Kebun
Banjarsari Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan metode
deskriptif dan analitis. Tempat penelitian usahatani kakao bulk di PTPN XII
Kebun Banjarsari Kabupaten Jember. Metode pengumpulan data menggunakan
data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
viii
finansial, analisis sensitivitas dan analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, Ancaman).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) usahatani kakao bulk di PTPN
XII Kebun Banjarsari Kabupaten Jember dengan tingkat suku bunga bank yang
berlaku sebesar 10% yang menggunakan kriteria investasi yaitu NPV, Net B/C,
Gross B/C, IRR, Profitabilitas Ratio, dan Pay Back Periode adalah layak secara
finansial, (2) apabila terjadi perubahan dengan adanya kenaikan biaya produksi
sebesar 5%, penurunan produksi 5% dan harga jual 5% maka usahatani kakao
bulk di PTPN XII Kebun Banjarsari Kabupaten Jember masih layak untuk
dikembangkan dan dapat dilanjutkan dan (3) usahatani kakao bulk di PTPN XII
Kebun Banjarsari Kabupaten Jember memiliki prospek untuk dikembangkan
dengan peluang pasar yang prospektif dan memiliki kompetensi untuk
mengerjakannya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]