Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X.C Madrasah Aliyah Unggulan Ihya’ Ulumiddin Singojuruh Banyuwangi Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Permintaan dan Penawaran Semester Ganjil 2011/ 2012); Shafwatul Makiyyah, 060210391224
Abstract
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru ekonomi dan siswa
kelas X.C MAU Ihya’ Ulumiddin Singojuruh Banyuwangi ditemukan adanya
permasalahan yaitu siswa kurang bersemangat dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Motivasi belajar siswa kelas X.C cenderung tidak tampak pada saat proses
pembelajaran, data hasil dari observasi awal menunjukkan skor rata-rata motivasi
belajar siswa sebesar 1,68 yang masih tergolong dalam kategori rendah, serta hasil
belajar siswa kelas X.C masih tergolong rendah dibandingkan dengan kelas-kelas
yang lain yaitu nilai rata-rata sebesar 51,62 dengan ketuntasan klasikal sebesar
59,40% dari 37 siswa. Permasalahan-permasalahan tersebut perlu dicarikan solusinya,
salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran yaitu
dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah:
(1) mendeskripsikan penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa pada siswa kelas X.C MAU Ihya’ Ulumiddin Singojuruh
Banyuwangi mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran
semester ganjil 2011/2012, (2) mendeskripsikan penerapan model Quantum teaching
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa X.C MAU Ihya’ Ulumiddin
Singojuruh Banyuwangi mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan
penawaran kelas semester ganjil 2011/2012.
Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah model quantum teaching. Model quantum teaching berfokus pada
hubungan di dalam lingkungan kelas, yaitu interaksi yang mendirikan landasan dan
kerangka untuk belajar sehingga memudahkan proses belajar mengajar. Kerangka
belajar dalam model quantum teaching dikenal dengan istilah TANDUR, yaitu
viii
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan. Quantum teaching
merupakan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai motivasi belajar dan hasil
belajar siswa yang diinginkan, karena quantum teaching merupakan kiat, petunjuk
yang dapat mempertajam daya ingat serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat.
Penentuan subyek penelitian menggunakan metode populasi yaitu seluruh
siswa kelas X.C semester ganjil di MAU Ihya’ Ulumiddin Singojuruh sebanyak 37
siswa, dengan berdasarkan atas permasalahan motivasi dan hasil belajar siswa rendah.
Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari tanggal 20 Juli – 10 Agustus 2011, pada hari
Rabu pukul 10.00-11.30. Sumber data yang akan diperoleh dari penelitian ini yaitu
sumber data primer. Data primer diperoleh selama proses tindakan berlangsung.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, tes,
wawancara, dan dokumen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari dua siklus dimana pada setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan.
Siklus II dilaksanakan jika pada siklus I hasil dari penelitian belum mencapai target
yang diinginkan. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu memaparkan data
yang diperoleh dari hasil pelaksanaan penelitian.
Hasil dari analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu (1)
dengan menerapkan model quantum teaching motivasi belajar siswa pada siswa kelas
X.C MAU Ihya’ Ulumiddin Singojuruh mata pelajaran ekonomi pokok bahasan
permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu
dengan skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 3,53 yang termasuk dalam
kategori tinggi, (2) dengan menerapkan model quantum teaching hasil belajar siswa
pada siswa kelas X.C MAU Ihya’ Ulumiddin Singojuruh mata pelajaran ekonomi
pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012 mengalami
peningkatan yaitu nilai rata-rata sebesar 85,42 dengan ketuntasan belajar siswa secara
klasikal sebesar 89% dari 37 siswa.