Show simple item record

dc.contributor.authorIradatul Hasanah
dc.date.accessioned2014-01-23T05:15:47Z
dc.date.available2014-01-23T05:15:47Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM101610101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22163
dc.description.abstractKaries gigi merupakan penyakit yang sering ditemukan pada setiap strata sosial masyarakat Indonesia baik laki-laki maupun perempuan serta dewasa dan anakanak. Adanya karies disebabkan karena proses demineralisasi yang tidak diimbangi dengan remineralisasi yang cukup, dengan tanda klinis adanya lesi white spot. Oleh karena itu diperlukan tindakan pencegahan primer, yang merupakan suatu bentuk prosedur pencegahan yang dilakukan sebelum timbulnya gejala klinik dari suatu penyakit. Pencegahan yang baik dilakukan adalah dengan cara memodifikasi kebiasaan dan perlindungan terhadap gigi dengan bahan antikariogenik. Salah satu bahan antikariogenik yang bekerja dengan membantu proses remineralisasi pada gigi adalah Casein Phosphopeptides Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP) dengan rumus kimia [α s1 -CN(59-79)(Ca 4 (PO 4 ) 2 (OH) 2 .xH O)] atau [β-CN(1-25) (Ca 4 (PO 4 ) 2 (OH) 2 .xH 2 2 O)]. CPP memiliki kemampuan untuk mengikat dan menstabilkan kalsium dan ion fosfat dalam larutan, serta mengikatnya dalam plak gigi dan enamel gigi, sehingga dapat membantu proses remineralisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kadar ion fosfat dalam saliva buatan setelah aplikasi CPP-ACP pada hari ke-1, 3 dan 7. Penelitian eksperimental laboratories dengan rancangan penelitian the post test only control group design dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember untuk perlakuan sampel dan di Laboratorium Analisa Tanah Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk mengukur kadar ion fosfat, pada bulan Oktober-November 2013. Besar sampel yang digunakan pada masing-masing kelompok adalah 4 sampel pada 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok A (saliva buatan pH 7,00 tanpa aplikasi CPP-ACP), B (saliva buatan pH 7,00 dengan aplikasi CPP-ACP), C (saliva buatan pH 4,75 tanpa aplikasi CPP-ACP) dan D (saliva buatan pH 4,75 dengan aplikasi CPP-ACP). Seluruh sampel direndam kedalam saliva buatan pada masing-masing kelompok dan didimasukkan dalam inkubator selama 7 hari dengan suhu 37̊ C. Pada hari ke-1, 3 dan 7 dilakukan pengukuran kadar ion ion fosfat dengan menggunakan Spektrofotometer UV/Vis. Data yang diperoleh selanjutnya di uji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov dan hasilnya data tidak terdistribusi normal. Kemudian di uji homogenitasnya menggunakan uji Levene, hasilnya data tidak homogen. Data yang tidak terdistribusi normal dan tidak homogen dilakukan uji non parametrik Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan yang bermakna dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan, dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05). Berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh data bahwa pada masing-masing kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang bermakna, kecuali pada hari ke-3 kelompok B dibandingkan dengan kelompok D tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kelompok dengan aplikasi CPP-ACP (kelompok B dan D) mempunyai kadar ion fosfat yang lebih tinggi dari kelompok tanpa aplikasi CPP-ACP (kelompok A dan C), dan mengalami peningkatan kadarnya dari hari-1, 3 dan 7. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kadar ion ion fosfat dalam saliva buatan pada gigi yang di aplikasikan CPP-ACP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101610101015;
dc.subjecton Fosfat, Saliva Buatan, Aplikasi CPP-ACP (Casein Phosphopeptide-Amorphous Calcium Phosphate)en_US
dc.titleKADAR ION FOSFAT DALAM SALIVA BUATAN SETELAH APLIKASI CPP-ACP (Casein Phosphopeptide - Amorphous Calcium Phosphate)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record