UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUMBERAGUNG 04 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Abstract
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa dalam belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan guru dengan
siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan penyampaian pesan
berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang
sedang belajar.
Kegiatan belajar mengajar disekolah yang masih berpusat pada guru
mengakibatkan kurang berkembangnya daya kreatifitas siswa di dalam kelas. Guru
aktif memberikan materi sedangkan siswa kurang diberi kesempatan untuk bisa
mengungkapkan pendapat, ide atau gagasan mereka sendiri. Pembelajaran yang
demikian akan membuat siswa pasif. Siswa banyak yang hanya mendengarkan
pejelasan guru, mencatat materi yang ditulis guru di papan tulis dan hanya beberapa
siswa saja yang aktif menjawab pada saat guru memberikan pertanyaan.
Usaha yang digunakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa, peneliti
mencoba menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual ini dianggap
cocok karena akan menjadikan siswa aktif yaitu dengan mengungkapkan ide /
gagasan yang nantinya akan dikaitkan dengan materi pelajaran. Selain itu siswa akan lebih mudah memahami pelajaran karena mereka menemukan pengetahuan melalui
ide atau pikiran mereka sendiri bukan dengan menghafal.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengambilan
data, dilaksanakan di SDN Sumberagung 04 Kecamatan Sumberbaru Kabupaten
Jember, dimulai pada tanggal 19 sampai tanggal 28 April 2011, subjek penelitian
adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 17 anak, terdiri atas 9 siswa laki-laki dan
8 siswa perempuan. Pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa
dari observasi awal ke siklus I mengalami peningkatan dan dari siklus I ke siklus II
juga mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar siswa pada observasi awal
yaitu sebesar 29,41% dan mengalami peningkatan pada siklus I yaitu sebesar 41,18%.
Pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I yaitu menjadi 88,23%. Rata –
rata kelas pada observasi awal adalah 51,88 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar
sebanyak 5 siswa, sedangkan pada siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 57,65
dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 siswa. Pada siklus II rata-rata
kelas 76,18 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 15 siswa. Dengan
begitu pada siklus II sudah berhasil mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang
sesuai dengan standart ketuntasan minimum yaitu 75% siswa yang telah mencapai
nilai > 65 dari skor maksimal 100.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan
kontekstual pada pelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan
setempat dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai ketuntasan belajar secara
klasikal yaitu 88, 23%. Dan sebaiknya guru menerapkan pendekatan kontekstual
sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa.