Show simple item record

dc.contributor.authorYesi Pratiwi Wulandari
dc.date.accessioned2014-01-23T04:06:29Z
dc.date.available2014-01-23T04:06:29Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM070210204193
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21980
dc.description.abstractBerdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03 dalam membuat kalimat tanya masih rendah. Oleh karena itu, kemampuan membuat kalimat tanya siswa perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pembelajaran membuat kalimat tanya baru pertama kali dikenalkan di tingkat sekolah dasar pada siswa kelas II. Apabila di kelas II ini siswa kurang memahami membuat kalimat tanya, maka akan menghambat siswa pada pembelajaran membuat kalimat tanya di kelas selanjutnya. Oleh karena itu, peneliti ingin meningkatkan kemampuan membuat kalimat tanya siswa dengan menggunakan media kartu kata. Dipilihnya media kartu kata dalam proses pembelajaran membuat kalimat tanya karena media kartu kata merupakan media yang sederhana dan praktis, memudahkan guru menyampaikan materi pembelajaran, mampu melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, dan memberikan sajian pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini mengangkat permasalahan (1) bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata yang dapat meningkatkan kemampuan membuat kalimat tanya siswa kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03, (2) bagaimanakah keaktifan siswa kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03 dalam pembelajaran membuat kalimat tanya dengan menggunakan media kartu kata, dan (3) bagaimanakah hasil belajar siswa kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03 dalam membuat kalimat tanya dengan menggunakan media kartu kata. Rancangan penelitian ini adalah PTK dengan jenis penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Data dalam penelitian berupa data verbal (ujaran guru dan siswa) dan data nonverbal (nilai kemampuan membuat kalimat tanya siswa). Sumber data adalah siswa dan guru kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03. Data dalam penelitian berupa hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil tes membuat kalimat tanya siswa. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes berupa skor/ nilai membuat kalimat tanya siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran membuat kalimat tanya melalui media kartu kata dilakukan dengan pembentukan kelompok. Setiap kelompok vii menerima kartu kata, dan siswa diminta untuk membuat kalimat tanya dengan cara menyusun kartu kata menjadi kalimat tanya yang benar dan menuliskannya menggunakan ejaan yang tepat. Untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam membuat kalimat tanya, maka kartu kata tanda tanya dan kata tanya diberi warna yang berbeda dengan kartu kata yang lain sehingga siswa lebih mudah dalam menyusun kartu kata yang ada. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat keaktivan siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Tingkat keaktifan siswa pada siklus I mencapai 52% dan meningkat pada siklus II menjadi 81%. Pada siklus I, keaktifan siswa yang paling menonjol adalah pada keterlibatan siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pada siklus II guru melakukan perbaikan dengan lebih memotivasi siswa selama proses pembelajaran, sehingga keaktifan siswa pada siklus II meningkat. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 56% (siswa yang memperoleh nilai ≥65 sejumlah 14 siswa atau 56% dan siswa yang memperoleh nilai <65 sejumlah 11 siswa atau 44%) sedangkan pada siklus II mencapai 81% (21 siswa yang memperoleh nilai ≥65 dan sejumlah 5 siswa atau 19% yang memperoleh nilai <65). Pada siklus I, untuk aspek ketepatan 68%, dan ejaan 58,67%, sedangkan pada siklus II menjadi 76,92% untuk ketepatan, dan 66,67% untuk ejaan. Pada siklus I dalam aspek ketepatan, penggunaan kata tanya siapa dan mengapa lebih mudah dipahami siswa. Pada aspek ejaan siswa kurang memperhatikan penggunaan tanda tanya dan huruf kapital dalam suatu kalimat tanya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pada siklus II guru memberikan contoh yang dekat dengan lingkungan siswa sehingga siswa lebih mudah memahami konsep penggunaan kata tanya yang lainnya. Selain itu, pada siklus II guru memberikan warna yang berbeda pada kartu kata tanda tanya dan pada kata tanya sehingga kemampuan membuat kalimat tanya siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pertama penggunaan media kartu kata dengan memberi warna yang berbeda pada kartu kata tanya dan tanda tanya dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan siswa dalam membuat kalimat tanya. Kedua, tingkat keaktifan siswa mengalami peningkatan setelah digunakannya media kartu kata dalam proses pembelajaran dari 52% pada siklus I, meningkat pada siklus II menjadi 81%. Ketiga, media kartu kata dalam proses pembelajaran membuat kalimat tanya mampu meningkatkan hasil belajar siswa dari 56% pada siklus I menjadi 81% pada siklus II. Saran bagi guru kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03, agar guru memberikan bimbingan dan motivasi pada siswa sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Bagi peneliti selanjutnya, media kartu kata yang digunakan agar lebih variatif dalam hal bentuk dan warnanya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210204193;
dc.subjectKEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT TANYAen_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT TANYA MELALUI MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS II SDN YOSOWILANGUN KIDUL 03en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record