PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT TANYA MELALUI MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS II SDN YOSOWILANGUN KIDUL 03
Abstract
Berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan siswa
kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03 dalam membuat kalimat tanya masih rendah.
Oleh karena itu, kemampuan membuat kalimat tanya siswa perlu ditingkatkan. Hal ini
dikarenakan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
pembelajaran membuat kalimat tanya baru pertama kali dikenalkan di tingkat sekolah
dasar pada siswa kelas II. Apabila di kelas II ini siswa kurang memahami membuat
kalimat tanya, maka akan menghambat siswa pada pembelajaran membuat kalimat
tanya di kelas selanjutnya. Oleh karena itu, peneliti ingin meningkatkan kemampuan
membuat kalimat tanya siswa dengan menggunakan media kartu kata. Dipilihnya
media kartu kata dalam proses pembelajaran membuat kalimat tanya karena media
kartu kata merupakan media yang sederhana dan praktis, memudahkan guru
menyampaikan materi pembelajaran, mampu melibatkan siswa secara langsung
dalam proses pembelajaran, dan memberikan sajian pembelajaran yang menarik
sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini mengangkat permasalahan (1)
bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata yang dapat
meningkatkan kemampuan membuat kalimat tanya siswa kelas II SDN
Yosowilangun Kidul 03, (2) bagaimanakah keaktifan siswa kelas II SDN
Yosowilangun Kidul 03 dalam pembelajaran membuat kalimat tanya dengan
menggunakan media kartu kata, dan (3) bagaimanakah hasil belajar siswa kelas II
SDN Yosowilangun Kidul 03 dalam membuat kalimat tanya dengan menggunakan
media kartu kata.
Rancangan penelitian ini adalah PTK dengan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian dilakukan di kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03. Penelitian ini terdiri
dari dua siklus. Data dalam penelitian berupa data verbal (ujaran guru dan siswa) dan
data nonverbal (nilai kemampuan membuat kalimat tanya siswa). Sumber data adalah
siswa dan guru kelas II SDN Yosowilangun Kidul 03. Data dalam penelitian berupa
hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil tes membuat kalimat tanya siswa. Data
dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis
secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara
sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes berupa skor/ nilai membuat kalimat
tanya siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran membuat kalimat tanya
melalui media kartu kata dilakukan dengan pembentukan kelompok. Setiap kelompok
vii
menerima kartu kata, dan siswa diminta untuk membuat kalimat tanya dengan cara
menyusun kartu kata menjadi kalimat tanya yang benar dan menuliskannya
menggunakan ejaan yang tepat. Untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam
membuat kalimat tanya, maka kartu kata tanda tanya dan kata tanya diberi warna
yang berbeda dengan kartu kata yang lain sehingga siswa lebih mudah dalam
menyusun kartu kata yang ada. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat
keaktivan siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Tingkat keaktifan
siswa pada siklus I mencapai 52% dan meningkat pada siklus II menjadi 81%. Pada
siklus I, keaktifan siswa yang paling menonjol adalah pada keterlibatan siswa
mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pada siklus II guru melakukan perbaikan
dengan lebih memotivasi siswa selama proses pembelajaran, sehingga keaktifan
siswa pada siklus II meningkat. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 56%
(siswa yang memperoleh nilai ≥65 sejumlah 14 siswa atau 56% dan siswa yang
memperoleh nilai <65 sejumlah 11 siswa atau 44%) sedangkan pada siklus II
mencapai 81% (21 siswa yang memperoleh nilai ≥65 dan sejumlah 5 siswa atau 19%
yang memperoleh nilai <65). Pada siklus I, untuk aspek ketepatan 68%, dan ejaan
58,67%, sedangkan pada siklus II menjadi 76,92% untuk ketepatan, dan 66,67%
untuk ejaan. Pada siklus I dalam aspek ketepatan, penggunaan kata tanya siapa dan
mengapa lebih mudah dipahami siswa. Pada aspek ejaan siswa kurang
memperhatikan penggunaan tanda tanya dan huruf kapital dalam suatu kalimat tanya.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran pada siklus II guru memberikan contoh yang
dekat dengan lingkungan siswa sehingga siswa lebih mudah memahami konsep
penggunaan kata tanya yang lainnya. Selain itu, pada siklus II guru memberikan
warna yang berbeda pada kartu kata tanda tanya dan pada kata tanya sehingga
kemampuan membuat kalimat tanya siswa mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pertama penggunaan media
kartu kata dengan memberi warna yang berbeda pada kartu kata tanya dan tanda
tanya dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan siswa dalam
membuat kalimat tanya. Kedua, tingkat keaktifan siswa mengalami peningkatan
setelah digunakannya media kartu kata dalam proses pembelajaran dari 52% pada
siklus I, meningkat pada siklus II menjadi 81%. Ketiga, media kartu kata dalam
proses pembelajaran membuat kalimat tanya mampu meningkatkan hasil belajar
siswa dari 56% pada siklus I menjadi 81% pada siklus II. Saran bagi guru kelas II
SDN Yosowilangun Kidul 03, agar guru memberikan bimbingan dan motivasi pada
siswa sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Bagi peneliti selanjutnya, media kartu
kata yang digunakan agar lebih variatif dalam hal bentuk dan warnanya.