ENAMBAHAN KACANG-KACANGAN DALAM MEDIA POTATO DEKSTROSE AGAR UNTUK PERTUMBUHAN DAN PATOGENISITAS Penicillium sp. DAN Streptomyces sp. TERHADAP GULMA Chromolaena odorata (L.)
Abstract
Media merupakan tempat yang digunakan mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembang. Setiap mikroorganisme membutuhkan media yang berbeda-beda, media
yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Di alam mikroorganisme
tumbuh pada media yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhannya, namun
untuk membantu mempercepat pertumbuhan mikroorganisme untuk kepentingan
penelitian maka dibuatlah media buatan. Media potato dextrose agar (PDA) banyak
digunakan karena dapat meningkatkan produksi stuktur morfologi jamur yang
digunakan untuk identifikasi. Media PDA ini mampu digunakan untuk merangsang
bentuk morfologi mikroorganisme dengan baik, seperti pembentukan konidia dan
miselium yang merupakan ciri khusus dari jamur tersebut, namun ada beberapa jamur
yang membutuhkan bahan tertentu untuk pertumbuhan yang lebih baik. Tujuan
dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menemukan bahan tambahan yang tepat
sebagai campuran kedalam media PDA untuk pertumbuhan, masa inkubasi, dan
patogenisitas Penicillium sp. dan Streptomyces sp. pada gulma Chromolaena odorata
(L.). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengendalikan
gulma C. odorata (L.).
Penelitian dilaksanakan melalui dua tahap percobaan yaitu tahap laboratorium
dan tahap aplikasi pada tanaman uji yang dilakukan secara berkesinambungan. Pada
tahap pertama melakukan percobaan mengenai pengaruh media terhadap
pertumbuhan koloni dengan mengukur kecepatan tumbuh untuk memenuhi satu ruang
petridish. Tahap kedua yaitu, melakukan pengujian jumlah spora untuk mengetahui
pengaruh media yang digunakan terhadap jumlah spora yang dihasilkan. Percobaan selanjutnya adalah aplikasi mikroorganisme pada gulma
C.odorata. Terlebih dahulu mempersiapkan tanaman uji yang telah ditanam pada
polibag sebanyak 72 tanaman, kemudian melakukan inokulasi terhadap tanaman uji
dengan kerapatan spora nX10
6
spora/ml, selanjutnya diamati setiap hari untuk
mengetahui masa inkubasi mikroorganisme, sedangkan untuk mengetahui
patogenisitasnya dilakukan pengamatan setiap lima hari sekali setelah dilakukan
inokulasi selama 50 hari.
Penelitian disusun dengan percobaan berfaktor 4X3 dengan 3 ulangan.
Rancangan dasar yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak
lengkap (RAL) dengan 12 kombinasi. Beda antar perlakuan diuji dengan Beda Nyata
Terkecil taraf 5%.
Hasil yang paling baik digunakan untuk mendukung pertumbuhan koloni,
masa inkubasi dan patogenisitas yaitu perlakuan A1B2 (kacang tanah sebanyak 0,4g)
untuk Penicillium sp., membutuhkan waktu rata-rata 8 hari untuk pertumbuhan
koloni, 19 hari setelah inokulasi untuk masa inkubasi. Untuk Streptomyces sp.
perlakuan A3B3 (kacang hijau sebanyak 0,8g) membutuhkan waktu rata-rata untuk
pertumbuhan koloni 10 hari, masa inkubasi 13 hari setelah inokulasi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]