dc.description.abstract | Agribisnis adalah pertanian yang organisasi dan manajemennya secara
rasional dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial yang maksimal
dengan menghasilkan barang dan atau jasa yang diminta pasar.
Diversifikasi
tempe menjadi keripik tempe merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
nilai tambah tempe sebagai bahan baku yang digemari sebagian besar masyarakat
Indonesia khususnya Kota Malang. Agribisnis keripik tempe ini merupakan upaya
membuat keripik dengan bahan dasar tempe yang berasal dari kedelai menjadi
makanan yang siap dimakan dan ringan untuk di santap serta berasa gurih dan
enak. Karena berbahan dasar tempe maka ketersediaan tempe menjadi faktor
utama dalam kegiatan produksi keripik tempe. Ketersediaan tempe dalam kegiatan
produksi keripik tempe harus selalu ada karena merupakan bahan baku dasar.
Tanpa adanya tempe maka kegiatan produksi keripik tempe tidak dapat
dilaksanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengadaan input kedelai dan
tempe pada agroindustri tempe dan keripik tempe, faktor-faktor yang berpengaruh
nyata terhadap produksi pada agroindustri tempe dan keripik tempe, besarnya
harga pokok produksi pada agroindustri tempe dan keripik tempe, nilai tambah
pada agroindustri tempe dan keripik tempe. Daerah penelitian ini akan
dilaksanakan di sentra agroindustri tempe dan keripik tempe “Sanan” Kelurahan
Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif, analitik, dan korelasional. Teknik
pengambilan contoh penelitian menggunakan Simple Random Sampling dengan
analisis data yang digunakan Fungsi Produksi Cobb-Douglass dan analisis nilai
tambah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengadaan input kedelai oleh
pengrajin tempe berasal dari koperasi Primkopti “Bangkit Usaha”. Sedangkan
pengadaan input tempe oleh pengrajin keripik tempe berasal dari pengrajin tempe
dan merupakan hasil produksi tempe sendiri. (2) Faktor-faktor yang berpengaruh
nyata terhadap produksi pada agroindustri tempe adalah bahan baku kedelai,
tenaga kerja, ragi, dan bahan bakar. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata
terhadap produksi pada agroindustri keripik tempe adalah bahan baku tempe,
tenaga kerja, bahan bakar, tepung (tepung beras dan tepung kanji), minyak
goreng. (3) Harga pokok produksi tempe sebesar Rp. 4.541,32/Kg. Sedangkan
harga pokok produksi keripik tempe sebesar Rp. 18.611,28/Kg. (4) Nilai tambah
kedelai pada agroindustri tempe adalah positif ditunjukkan dengan nilai sebesar
Rp 9.853,48 per kilogram bahan baku kedelai. Sedangkan nilai tambah tempe
pada agroindustri keripik tempe juga positif ditunjukkan dengan nilai sebesar
Rp 22.661,30 per kilogram bahan baku tempe. | en_US |