Show simple item record

dc.contributor.authorSonya Laksti Dara Agasta
dc.date.accessioned2014-01-23T02:59:47Z
dc.date.available2014-01-23T02:59:47Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM060210102357
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21853
dc.description.abstractPelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar (Depdiknas, 2002:7). Dalam proses belajar mengajar fisika, siswa tidak hanya menghafal teori atau rumus tetapi lebih ditekankan pada terbentuknya proses pengetahuan dan penguasaan konsep. Namun, pembelajaran fisika di sekolah-sekolah pada umumnya masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dan mencatat materi, sehingga siswa cenderung menghafal materi saja tanpa berusaha memahaminya sehingga proses pembelajaran menjadi menjenuhkan. Salah satu alternatif untuk mengatasi kejenuhan belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran bervariasi (Hakim, 2001:66). Salah satu model pembelajaran bervariasi yang mungkin sesuai untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji adakah perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan dengan pembelajaran konvensional, (2) Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif teknik MASTER-Plan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakusari. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, tes, dan wawancara. Analisis data menggunakan uji untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan menggunakan persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua. Analisis data menggunakan uji diperoleh nilai dan nilai = 1,99 sehingga , maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Hasil analisis aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 67,35% dan termasuk pada kriteria aktif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan dan pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika di SMA dan (2) aktivitas belajar siswa yang terdiri dari melakukan diskusi dengan kelompoknya, menyumbangkan ide/memberikan informasi untuk memecahkan permasalahan kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,dan membuat kesimpulan terhadap permasalahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan termasuk dalam kriteria aktif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210102357;
dc.subjectENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MASTER-PLAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAen_US
dc.titlePENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MASTER-PLAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record