PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MASTER-PLAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar (Depdiknas,
2002:7). Dalam proses belajar mengajar fisika, siswa tidak hanya menghafal teori
atau rumus tetapi lebih ditekankan pada terbentuknya proses pengetahuan dan
penguasaan konsep. Namun, pembelajaran fisika di sekolah-sekolah pada
umumnya masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa hanya
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dan mencatat materi, sehingga
siswa cenderung menghafal materi saja tanpa berusaha memahaminya sehingga
proses pembelajaran menjadi menjenuhkan. Salah satu alternatif untuk mengatasi
kejenuhan belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran bervariasi
(Hakim, 2001:66). Salah satu model pembelajaran bervariasi yang mungkin
sesuai untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa adalah model pembelajaran
kooperatif teknik MASTER-Plan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk
mengkaji adakah perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model
pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan dengan pembelajaran
konvensional, (2) Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model kooperatif teknik MASTER-Plan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara
purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakusari.
Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan
sampel penelitian dengan cluster random sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test design. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, tes, dan wawancara. Analisis
data menggunakan uji untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan
menggunakan persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan uji diperoleh nilai dan nilai
= 1,99 sehingga , maka hipotesis nihil ditolak dan
hipotesis kerja diterima. Hasil analisis aktivitas siswa diperoleh persentase
aktivitas siswa sebesar 67,35% dan termasuk pada kriteria aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan dan
pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika di SMA dan (2) aktivitas
belajar siswa yang terdiri dari melakukan diskusi dengan kelompoknya,
menyumbangkan ide/memberikan informasi untuk memecahkan permasalahan
kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan,dan membuat kesimpulan terhadap permasalahan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik MASTER-Plan termasuk
dalam kriteria aktif.