Show simple item record

dc.contributor.authorNia Nurcahyany Arifin
dc.date.accessioned2014-01-23T02:25:31Z
dc.date.available2014-01-23T02:25:31Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM070910302100
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21778
dc.description.abstractRINGKASAN HUBUNGAN PATRON KLIEN PETANI-BLANDANG DI WILAYAH MAESAN (Studi Deskriptif Petani Tembakau Di Maesan, Kabupaten Bondowoso); Nia Nurcahyany Arifin, 070910302100; 2012; 83 halaman; Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Kemiskinan atau keterbatasan yang dimiliki petani mengakibatkan adanya hubungan ketergantungan antara petani dan blandang dalam sistem pemasaran dan permodalan, hubungan ini mengarah pada hubungan patron klien antara petani dan blandang dalam aspek-aspek lain di luar hubungan transaksi ekonomi. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah hubungan patron klien yang terjadi antara petani dan blandang dan, (2) Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari adanya hubungan patron klien antara petani dan blandang tersebut”, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan patron klien yang terjadi antara petani dan blandang dalam pemasaran tembakau. Fokus kajian penelitian ini adalah memfokuskan kepada petani-petani kecil di Kecamatan Maesan yang memiliki luas lahan terbatas dibawah 0,5 ha, pendidikan relatif rendah, kepemilikan modal terbatas, dengan kondisi keluarga pra sejahtera, selain itu blandang sebagai mediator atau akses pemasaran tembakau petani untuk dijual ke pihak gudang dan sebagai pihak dengan kondisi keluarga sejahtera dengan pendidikan dan kondisi ekonomi yang mencukupi. Penelitian ini juga ingin memfokuskan pada relasi-relasi yang terjadi antara petani dan blandang, sehingga dapat menjelaskan pola hubungan dan ketergantungan yang terjadi antara petani dan blandang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik snowball, untuk menggali data melalui wawancara mendalam dengan informan-informan yang melakukan kegiatan sebagai petani dan blandang di Kecamatan Maesan, sehingga menghasilkan data-data yang berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penggalian data dengan menggunakan metode penelitian observasi, wawancara secara mendalam, dokumentasi dan menggunakan cara-cara lain yang menunjang dalam proses penelitian. Hasil penelitian ini, menemukan adanya fenomena hubungan kerjasama patron klien antara petani dan blandang dalam proses pemasaran tembakau di Kecamatan Maesan yang unik. Pola hubungan patron klien yang terjadi antara petani dan blandang secara umum dapat digambarkan pada bentuk-bentuk hubungan kerja sama yang terjadi saat proses produksi dan pemasaran tembakau sampai saat diluar proses produksi dan pemasaran. Pada kenyataannya petani kecil hanya memiliki modal terbatas, dan dalam proses produksi dan kelangsungan pemasaran tembakaunya petani membutuhkan bantuan blandang berupa modal dan akses pemasaran agar tembakau sampai ke pihak gudang. Hal ini terjadi karena faktor kekuasaan dan modal yang dimiliki oleh pihak blandang atau juragan. Kondisi inilah yang menjebak petani kecil untuk membuat kompensasi dengan memanfaatkan hubungan diluar hubungan pertembakauan yang akhirnya memposisikan blandang berada dalam posisi patron. Dalam kesehariannya diluar proses produksi, hubungan patron klien yang terjadi antara petani dan blandang dapat terus berlangsung. Petani dalam melangsungkan kehidupannya masih membutuhkan bantuan atau loyalitas dari pihak juragan atau blandang. begitu pula yang dirasakan oleh pihak blandang/ juragan, mereka masih bergantung pada kesetiaan dari pihak petani. Hubungan tersebut terjalin karena mereka merasa memiliki kepentingan yang saling memenuhi, dan untuk menjaga keharmonisan hubungan baik didalam maupun diluar proses produksi. Hubungan tersebut masih dapat terus terjalin selama masingmasing pihak tidak ada yang merasa dirugikan, khususnya adanya jaminan subsisten yang diberikan pihak blandang pada pihak petani. Hal tersebut cukup dapat mempengaruhi kelanjutan hubungan mereka dalam mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini hubungan yang terjadi antara petani dan blandang adalah hubungan yang bersifat transaksional yang berimbas pada adanya hubungan non transaksional yang disebut hubungan patron klien.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910302100;
dc.subjectPetani Tembakauen_US
dc.titleHUBUNGAN PATRON KLIEN PETANI-BLANDANG DI WILAYAH MAESAN (Studi Deskriptif Petani Tembakau Di Maesan, Kabupaten Bondowoso)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record