Show simple item record

dc.contributor.authorLaylatul Fajriyah
dc.date.accessioned2014-01-23T01:59:46Z
dc.date.available2014-01-23T01:59:46Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM070210204259
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21729
dc.description.abstractMenulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Menulis dapat melatih siswa untuk berfikir kritis dan logis, serta dapat mengungkapkan perasaan, ide,dan gagasan. Dalam pembelajaran menulis terdapat teknik-teknik pengajaran mengarang. Mengarang narasi merupakan kegiatan mengarang yang menceritakan rangkaian peristiwa yang terjadi ke dalam bentuk tulisan. Dengan mengarang narasi, siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, mengarang narasi dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menyusun kalimat dan paragraf serta menatanya menjadi suatu karangan yang utuh dan sistematis. Penelitian ini dilakukan karena pengamatan awal di lapangan menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan merumuskan ide atau gagasan dalam membuat sebuah karangan. Dengan digunakannya media gambar seri, siswa dapat lebih mudah menuangkan ide atau gagasan kreatif dalam mengarang. Penelitian ini ditekankan pada mengarang narasi ekspositoris. Siswa menceritakan peristiwa atau pengalaman melalui gambar seri. Media gambar seri dalam penelitian adalah gambar bertema lingkungan yang disusun secara berurutan (berseri). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pelaksanaan meningkatkan kemampuan mengarang siswa dengan menggunakan gambar seri, dan (2) bagaimanakah peningkatan kemampuan mengarang siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan gambar seri. Tujuan dari penelitian adalah (1) pelaksanaan peningkatan kemampuan mengarang siswa dengan menggunakan gambar seri, (2) kemampuan mengarang siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan gambar seri. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi dalam pembelajaran mengarang, sedangkan data kuantitatif didapat dari tes berupa skor dan nilai siswa dalam mengarang dengan menggunakan gambar seri. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif yang terdiri atas dua siklus. Teknik pengumpulan data penelitian antara lain wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ketentuan ketuntasan belajar secara individual maupun secara klasikal. Dinyatakan tuntas secara individual apabila siswa mencapai nilai " 65. Dan dinyatakan tuntas secara klasikal apabila siswa yang mendapat nilai "65 mencapai 75%. Lokasi penelitian di MI Miftahul Huda Probolinggo. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini instrumen pengumpul ix data dan instrumen analisis data. Instrumen pengumpul data terdiri dari peneliti, lembar kerja siswa, lembar kerja observasi, kamera HP, dan alat perekam suara HP. Instrumen analisis data terdiri dari ketuntasan hasil belajar mengarang dengan menggunakan gambar seri dan hasil perbandingan nilai tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan peningkatan kemampuan mengarang dengan menggunakan gambar seri berjalan lancar. Pada siklus I, kemampuan siswa dalam menyusun gambar seri, menentukan tema dan membuat kerangka karangan sudah baik. Pada pengembangan kalimat dan paragraf serta menentukan ejaan dalam membuat sebuah karangan masih kurang. Hal ini disebabkan guru kurang membimbing siswa selama proses pembelajaran, sehingga siswa kurang mampu dalam mengembangkan kalimat dan menentukan ejaan. Pada siklus II, siswa mengalami peningkatan dalam menyusun karangan dalam pengembangan kalimat dan paragraf serta penggunaan ejaan. Peningkatan-peningkatan tersebut dikarenakan guru memberikan bimbingan lebih maksimal kepada siswa, sehingga dapat meningkatkan pengembangan kalimat dan paragraf dalam membuat sebuah karangan dan penggunaan ejaan. Selain itu, guru menampilkan tema dan gambar seri yang berbeda dari siklus I, sehingga dapat meningkatkan kreatifitas siswa menuangkan ide atau gagasan dalam membuat karangan. Pada siklus I, persentase kemampuan siswa menyusun gambar seri mencapai 100%, menentukan tema mencapai 100%, membuat kerangka karangan mencapai 75%, pengembangan kalimat dan paragraf mencapai 47,9%, dan menentukan ejaan mencapai 41,7%. Pada siklus II persentase kemampuan siswa menyusun gambar seri mencapai 100%, menentukan tema mencapai 100%, membuat kerangka karangan mencapai 89,6%, pengembangan kalimat dan paragraf mencapai 65,4%, dan menentukan ejaan mencapai 56,3%. Peningkatan kemampuan mengarang siswa pada siklus I mencapai ketuntasan 4 siswa atau 50% dari total 8 siswa. Pada siklus II, siswa yang mencapai ketuntasan 7 siswa atau 87,5% dari total 8 siswa. Peningkatan kemampuan mengarang siswa dengan menggunakan gambar seri mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: (1) guru SD, sebaiknya dapat mengembangkan media gambar seri dalam pembelajaran mengarang, sehingga memudahkan siswa dalam menemukan ide atau gagasan dalam membuat sebuah karangan, (2) mahasiswa Program Studi Guru Sekolah Dasar (PGSD), sebaiknya hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan dalam menyusun tugas akhir kuliah, (3) peneliti lain, sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran mengarang bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar seri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210204259;
dc.subjectPeningkatan Kemampuan Mengarang Narasi Dengan Menggunakan Gambar Serien_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA PROBOLINGGOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record