Show simple item record

dc.contributor.authorHeriberta Reny Indahsari
dc.date.accessioned2014-01-23T00:02:25Z
dc.date.available2014-01-23T00:02:25Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM082110101107
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21489
dc.description.abstractMasalah gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya masih di dominasi oleh beberapa masalah diantaranya status gizi kurang. Gizi kurang banyak menimpa anak usia balita (di bawah lima tahun) sehingga disebut dengan golongan rawan. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Berbagai perilaku dan masalah gizi yang buruk akan berpengaruh kepada status gizi terutama anak balita. Beberapa upaya untuk menanggulangi masalah gizi telah dilakukan, salah satunya Kadarzi. Kadarzi mempunyai hubungan yang positif dengan status gizi, sehingga diperlukan Pemantauan Status Gizi dan Kadarzi secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi di wilayah kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, wawasan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga non kadarzi tidak melakukan kelima indikator kadarzi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga non kadarzi sebanyak 10 keluarga yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu snowball. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan prinsip berproses secara induksi - interpretasi - konseptualisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik keluarga yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi adalah pendapatan keluarga, pengeluaran keluarga untuk makanan dan pengeluaran keluarga untuk bukan makanan. Karakteristik keluarga yang tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi adalah usia bapak, usia ibu, pendidikan bapak, pendidikan ibu, pekerjaan bapak dan pekerjaan ibu. Karakteristik keluarga mengenai pengetahuan ibu tentang Kadarzi cukup baik, tapi tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi. Faktor sosio budaya dalam hal ini pantangan makanan (food taboo) tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi, sedangkan mitos masyarakat yang masih berkembang di wilayah penelitian berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi. Faktor pola asuh dalam keluarga yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi adalah pemberian makanan prelakteal pada bayi yang baru lahir, pemberian ASI tidak eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI dini sebelum bayi berusia 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI yang kurang benar. Sedangkan pemberian kolostrum pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non kadarzi. Faktor pelayanan kesehatan yang meliputi jarak tempuh dan kegiatan posyandu tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Kadarzi pada keluarga non Kadarzi. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan pertemuan rutin bagi seluruh kader untuk membahas setiap masalah dan hambatan yang terjadi dimasing - masing posyandu, melakukan pendampingan kepada ibu yang menyusui bayi untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif, memberdayakan pekarangan/halaman rumah sebagai karang gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, membuat peraturan desa (Perdes) untuk peredaran garam beryodiumen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082110101107;
dc.subjectKeluarga Non Kadarzien_US
dc.titleFaktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Kadarzi Pada Keluarga Non Kadarzi di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record