EFEKTIFITAS KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN URIN SAPI DENGAN URIN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL BIBIT TANAMAN NAGA
Abstract
Perbanyakan bibit tanaman naga secara generatif belum begitu
dikembangkan oleh petani, karena umur produksi dan pertumbuhan vegetatif bibit
yang cenderung lama, namun memiliki kelebihan yaitu bibit yang diperoleh dalam
jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. Penyediaan bibit buah naga
yang berasal dari biji menggunakan aplikasi beberapa nutrisi alami yang dapat
merangsang pertumbuhan bibit lebih cepat, namun penggunaan nutrisi alami
seperti urin sapi dan urin manusia untuk perbanyakan bibit tanaman naga yang
berasal dari biji kurang dimanfaatkan oleh masyarakat petani.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi
kombinasi perlakuan urin sapi dan urin manusia dalam memacu pertumbuhan
awal bibit tanaman naga dari benih. Penelitian dilaksanakan di jalan Letjen S.
Parman Gang Melati V no.1. mulai bulan Desember 2011 sampai Februari 2012.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: biji buah naga putih yang
telah dipisahkan dari daging buahnya dan di keringkan, urin sapi betina dan urin
manusia berjenis kelamin perempuan yang difermentasi selama 6-7 hari, media
tanam arang sekam dan pasir dengan perbandingan 1:2. Rancangan percobaan yag
digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua
faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu jenis urin sapi dan manusia yang
terdiri dari 4 taraf, yaitu konsentrasi 0 % (kontrol), konsentrasi 6,25 % (15:1(air :
urin sapi + manusia), konsentrasi 9,09 % (10:1(air : urin sapi + manusia), dan
konsentrasi 16,67 % (5:1 (air : urin sapi + manusia). Faktor kedua yaitu: frekuensi
perlakuan terdiri dari 3 taraf, yaitu P3 (6 hari sekali perlakuan), P2 (4 hari sekali
perlakuan), dan P1 (2 hari sekali perlakuan). Data hasil pengamatan dianalisis
dengan analisis ragam menggunakan SPSS untuk uji F, kemudian dilanjutkan
dengan uji Duncan dengan taraf 5 %.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan interaksi perlakuan dari kedua
faktor berbeda sangat nyata terhadap tinggi bibit umur 60 hari, diameter batang
umur 60 hari, jumlah akar umur 60 hari, panjang akar umur 60 hari, dan indeks
vigor bibit. Perlakuan konsentrasi 16,67 % dengan frekuensi pemberian urin 2 hari
sekali efektif dalam menambah diameter batang bibit, jumlah akar bibit, panjang
akar bibit, tinggi bibit, dan laju pertumbuhan bibit yang dinyatakan dalam indeks
vigor bibit. Faktor frekuensi pemberian urin berpengaruh nyata terhadap
persentase bibit mati. Pengaruh faktor tunggal konsentrasi urin dan faktor
frekuensi pemberian urin berbeda sangat nyata terhadap berat kering bibit umur
60 hari. Konsentrasi urin terbaik yaitu 16,67 % sedangkan frekuensi pemberian
urin paling efektif yaitu 2 hari sekali. Dengan demikian kombinasi pemberian urin
sapi dan urin manusia serta frekuensi perlakuan urin dapat direkomendasikan
sebagai nutrisi tambahan untuk mempercepat pertumbuhan bibit.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]