KAJIAN STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN PETANI LAHAN KERING DI KABUPATEN SAMPANG
Abstract
Kemiskinan yang terjadi di propinsi Jawa Timur merupakan masalah yang
dihadapi pemerintah daerah maupun pusat. Kemiskinan terjadi disebabkan oleh
beberapa faktor, baik sosial maupun ekonomi. Kemiskinan pada keluarga juga
disebabkan karena besarnya beban keluarga. Kabupaten Sampang juga merupakan
termasuk dalam sepuluh besar kabupaten yang memiliki tingkat kemiskinan yang
tinggi di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Sampang mempunyai tingkat
kemiskinan tertinggi kedua di wilayah Madura, yaitu 21.103 RTM.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik masyarakat
miskin dan sosial ekonomi komunitas di lahan kering Kabupaten Sampang (2)
mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan petani
miskin di lahan kering Kabupaten Sampang (3) mengetahui faktor pendorong dan
faktor penghambat penanggulangan kemiskinan petani lahan kering di Kabupaten
Sampang.
Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
disengaja (purposive method). Metode penelitian yang dilakukan adalah metode
deskriptif dan korelasional. Pengambilan contoh (Sampling) yang digunakan
metode Cluster Sampling dan Purposive Sampling. Data yang digunakan data
primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan (1) analisis deskriptif
(2) analisis regresi linier berganda (3) analisis medan kekuatan(Force Field
Analysis).
Hasil penelitian ini menunjukkan Karakteristik petani miskin ditandai
dengan pendidikan rendah, jumlah tanggungan 4-5 jiwa, umur berada di usia
produktif, pemilik lahan <0,25 Ha, tidak memiliki sarana informasi, sarana
transportasi, tidak memiliki ternak, dan tidak memiliki unggas, pendapatan di
bawah Rp.645.000,-. Umur, pekerjaan, tanggungan keluarga, pendidikan, dan
kepemilikan unggas berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan petani miskin,
sedangkan luas lahan, sarana transportasi dan informasi, dan kepemilikan ternak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani miskin. Strategi yang dapat
disusun berdasarkan evaluasi faktor pendorong dan faktor penghambat yaitu
adanya sumberdaya alam yang dapat dikembangkan dan memberikan bantuan
modal usaha.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]