HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN SEMANGAT KERJA PEKERJA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG JEMBER
Abstract
Insentif adalah penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
atas segala jerih payah atau konstribusi yang telah dikeluarkan dalam mencapai
tujuan perusahaan. Insentif diberikan untuk mendorong pekerja agar lebih
bersemangat dalam bekerja. Semangat kerja dapat diciptakan, dipertahankan dan
ditingkatkan dengan memenuhi kebutuhan pekerja, salah satunya adalah dengan
pemberian insentif yang memadai.
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk.
Kantor Cabang Jember. Tipe penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan
sampling acak secara proporsional menurut stratifikasi dengan jumlah sampel
sebanyak 35 orang. Tahap pengumpulan data terdiri dari wawancara, observasi,
dokumentasi dan kuesioner. Sedangkan tahap pengolahan data terdiri pemeriksaan
data dan skala pengukuran. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Rank
Spearman (rs) dengan uji signifikan menggunakan Uji t. Dalam penelitian ini terdapat
tiga perhitungan. 1) Perhitungan antara variabel pemberian insentif (X) dengan
semangat kerja (Y), hasil perhitungan (rs) sebesar 0,742 dan nilai tabel rho untuk
N=35 dan %5
=α
yaitu 0,332. Jadi, nilai rs hitung lebih besar dari rs tabel (0,742 >
0,332). Berarti antara pemberian insentif dengan semangat kerja pekerja PT. Bank
Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Jember mempunyai hubungan
yang kuat. Uji t menunjukkan nilai t sebesar 6,361 sedangkan t tabel untuk
2
−=
Ndf atau 235
−=
df dengan %5
=α
adalah 2,036. Jadi, t hitung lebih besar
dari t tabel (6,361>2,036). Berarti bahwa ada hubungan signifikan antara pemberian
insentif (X) dengan semangat kerja (Y) pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Jember. 2) Perhitungan antara variabel insentif
individu (X1) dengan semangat kerja (Y), (rs) sebesar 0,684 dan nilai tabel rho untuk
N=35 dan %5
=α
yaitu 0,332. Jadi, nilai rs hitung lebih besar dari rs tabel (0,684 >
0,332). Berarti antara insentif individu dengan semangat kerja pekerja PT. Bank
Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Jember mempunyai hubungan
yang kuat. Uji t menunjukkan nilai t sebesar 5,387 sedangkan t tabel untuk
2
−=
Ndf atau 235
−=
df dengan %5
=α
adalah 2,036. Jadi, t hitung lebih besar
dari t tabel (5,387>2,036). Berarti bahwa ada hubungan signifikan antara insentif
individu (X1) dengan semangat kerja (Y) pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Jember. 3) Perhitungan antara variabel insentif
kelompok (X2) dengan semangat kerja (Y), (rs) sebesar 0,589 dan nilai tabel rho
untuk N=35 dan %5
=α
yaitu 0,332. Jadi, nilai rs hitung lebih besar dari rs tabel
(0,589 > 0,332). Berarti antara insentif kelompok dengan semangat kerja pekerja PT.
Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Jember mempunyai
hubungan yang sedang. Uji t sebesar 4,187 sedangkan t tabel untuk 2
−=
Ndf atau
235
−=
df dengan %5
=α
adalah 2,036. Jadi, t hitung lebih besar dari t tabel
(4,187>2,036). Berarti bahwa ada hubungan signifikan antara insentif kelompok (X2)
dengan semangat kerja (Y) pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk.
Kantor Cabang Jember. Dengan demikian, bahwa insentif individu (X1) lebih
dominan dari pada insentif kelompok (X2). Teknik pengambilan kesimpulan
dilakukan dengan cara deduktif.