dc.description.abstract | Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penting bagi
siswa baik secara formal maupun non formal. Namun, masih banyak siswa di SDN
Tukum 01 Lumajang khususnya kelas V yang menganggap bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran sepele, namun dalam
kenyataannya masih banyak siswa yang mendapat skor di bawah ketuntasan. Ketika
guru memberikan pertanyaan secara lisan saat proses pembelajaran siswa juga kurang
percaya diri untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini berakibat pada rendahnya
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui juga bahwa pembelajaran yang
dilakukan selama ini kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran. Melalui penerapan metode role playing ini, diharapkan
aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan
metode role playing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V
dalam pembelajaran PKn pokok bahasan bentuk-bentuk keputusan bersama di SDN
Tukum 01 Lumajang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran PKn pokok bahasan
bentuk-bentuk keputusan bersama melalui penerapan metode role playing di SDN
Tukum 01 Lumajang.
Penelitian ini dilakukan di SDN Tukum 01 Lumajang tahun ajaran 2012/2013
dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Tukum 01 Lumajang, sebanyak 46
siswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan kelas. Variabel yang ada dalam penelitian yaitu metode role playing, aktivitas belajar
siswa dan hasil belajar siswa. Data diperoleh dari siswa dan guru kelas V SDN
Tukum 01 Lumajang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, tes dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode role playing di SDN Tukum 01 Lumajang secara keseluruhan
berjalan dengan baik dan lancar. Metode pembelajaran role playing dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat
diketahui dari perbandingan aktivitas siswa antara prasiklus, siklus I dan siklus II.
Persentase aktivitas belajar siswa pada prasiklus sebesar 52%, siklus I sebesar
78,80% dan siklus II sebesar 85,65%, aktivitas belajar siswa dari prasiklus ke siklus I
mengalami peningkatan sebesar 26,80% sedangkan dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan sebesar 6,85%. Hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar sebesar 20%, yaitu dari 56% menjadi
76%, sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 13%, yaitu dari 76%
menjadi 89%.
Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah: bagi guru kelas, metode
pembelajaran role playing dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru untuk
diterapkan dalam pembelajaran di kelas agar siswa lebih tertarik dalam kegiatan
pembelajaran; bagi siswa, Siswa sebaiknya terus meningkatkan dan mempertahankan
kepercayaan dirinya agar tidak merasa takut atau malu lagi ketika mengikuti
pembelajaran; bagi peneliti, Penerapan metode role playing diharapkan tidak hanya
diterapkan pada pembelajaran PKn saja, tetapi juga pada pembelajaran lain yang
sesuai apabila menggunakan metode role playing, dan bagi peneliti lain, Berdasarkan
analisis aktivitas dan hasil belajar siswa, penelitian ini hendaknya dapat dijadikan
sebagai masukan untuk penelitian lebih lanjut. | en_US |