Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan Pemberian Cairan Rehidrasi pada Anak Balita Diare (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember)
Abstract
Penyakit diare merupakan suatu masalah yang mendunia dan merupakan salah
satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak terutama balita di berbagai
negara. Cairan rehidrasi adalah cairan yang mengandung elektrolit yang bertujuan
menggantikan air dan elektrolit yang hilang akibat diare. Masalah pemberian cairan
rehidrasi ini perlu dijelaskan kepada ibu balita. Kematian akibat diare bukan
disebabkan karena diarenya, melainkan disebabkan karena hilangnya cairan yang
keluar bersama tinja, sehingga penanganan awal sangat penting pada anak dengan
diare adalah mencegah dan mengatasi keadaan dehidrasi. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita tentang diare
terhadap tindakan pemberian cairan rehidrasi pada balita diare. Penelitian ini
diharapkan menjadi bahan masukan untuk mencari alternatif pemecahan masalah bagi
Dinas Kesehatan terkait permasalahan rendahnya pengetahuan ibu balita tentang diare
yang berkaitan dengan pemberian cairan rehidrasi dan banyaknya kasus diare yang
terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain
penelitian cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 83 responden yang
diambil secara acak (Simple Random Sampling). Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Teknik analisis data
dilakukan menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
pengetahuan ibu balita tentang diare rata-rata dalam kategori sedang, sikap ibu balita
tentang diare rata-rata dalam kategori negatif dan tindakan ibu balita rata-rata tidak
memberikan cairan rehidrasi pada balita diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden tentang diare dengan
tindakan pemberian cairan rehidrasi pada balita diare dengan p value = 0,013. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap
responden dengan tindakan responden dalam memberikan cairan rehidrasi pada balita
diare dengan p value = 0,043.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bhawa ibu balita masih
memiliki pengetahuan yang sedang tentang diare, sikap yang negatif tentang diare
dan tindakan tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita diare. Saran yang dapat
diberikan peneliti adalah Puskesmas dan Dinas Kesehatan dapat saling bekerja sama
dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita tentang diare dalam
hal memberikan informasi tentang diare serta dapat memberikan pelatihan tata cara
membuat cairan rehidrasi secara tepat.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]