Show simple item record

dc.contributor.authorTRI SUSILOWATI
dc.date.accessioned2014-01-22T05:49:52Z
dc.date.available2014-01-22T05:49:52Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM040210101251
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21020
dc.description.abstractPentingnya peranan matematika dalam kehidupan, menuntut semakin diperlukannya peningkatan pembelajaran matematika salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman matematiks. Model accelerated teaching merupakan suatu model pembelajaran yang menerapkan enam langkah dasar yaitu Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran), Acquaring The Information (Memperoleh Informasi), Searching the Mean (Menyelidiki Makna), Triggering the Memory (Memicu Ingatan), Exhibiting What You Know (Memamerkan Apa yang Anda Ketahui), dan Reflect (Merefleksikan). Model accelerated teaching setting cooperative learning adalah model pembelajaran yang menerapkan enam langkah dasar accelerated teaching dengan di dalamnya terdapat unsur-unsur koordinasi siswa ke dalam kelompok belajar, saling ketergantungan positif, diskusi kelompok, presentasi kelompok, tanggung jawab perseorangan dan evaluasi disamping itu siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 atau 6 siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model accelerated teaching setting cooperatif learning dengan model accelerated teaching tanpa setting cooperatif learning. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain control group pre-test-post-test. Penentuan tempat penelitian adalah dengan purposive sampling area yaitu SMP Negeri 7 Jember. Responden penelitian ditentukan dengan teknik undian setelah dilakukan uji homogenitas. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VIIB semester I tahun ajaran 2008/2009. Data diambil dengan menggunakan metode dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah uji homogenitas, uji normalitas, dan uji beda atau uji t. Dari hasil penelitian didapatkan nilai yang menggunakan uji t dua pihak menunjukkan hasil t hitung = 1,49 dan t tabel = 1,99, sehingga t maka hipotesis nihil (Ho) diterima. Jadi tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa antara pembelajaran menggunakan model accelerated teaching setting cooperative learning dan menggunakan model accelerated teaching tanpa setting cooperative learning. Hasil analisa menggunakan uji t satu pihak didapat t = 1,49 dan t tabel = 1,667 sehingga t hitung < t tabel hitung maka hipotesis nihil (Ho) diterima. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang sigifikan.Tidak adanya perbedaan yang signifikan oleh 2 faktor yaitu faktor siswa dan faktor waktu. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model accelerated teaching setting cooperative learning dan model accelerated teaching tanpa setting cooperative learning. Tetapi secara matematik dapat ditunjuukan bahwa model model accelerated teaching setting cooperative learning lebih baik dibandingkan model accelerated teaching tanpa setting cooperative learning. < t tabel hitungen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210101251;
dc.subjectHASIL BELAJAR MATEMATIKAen_US
dc.titlePERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARAN DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL ACCELERATED TEACHING SETTING COOPERATIF LEARNING DAN MODEL ACCELERATED TEACHING TANPA SETTING COOPERATIF LEARNING SUB POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP N 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2008/2009en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record