PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARAN DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL ACCELERATED TEACHING SETTING COOPERATIF LEARNING DAN MODEL ACCELERATED TEACHING TANPA SETTING COOPERATIF LEARNING SUB POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP N 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2008/2009
Abstract
Pentingnya peranan matematika dalam kehidupan, menuntut semakin
diperlukannya peningkatan pembelajaran matematika salah satunya dengan
penggunaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman matematiks.
Model accelerated teaching merupakan suatu model pembelajaran yang menerapkan
enam langkah dasar yaitu Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran), Acquaring
The Information (Memperoleh Informasi), Searching the Mean (Menyelidiki
Makna), Triggering the Memory (Memicu Ingatan), Exhibiting What You Know
(Memamerkan Apa yang Anda Ketahui), dan Reflect (Merefleksikan). Model
accelerated teaching setting cooperative learning adalah model pembelajaran yang
menerapkan enam langkah dasar accelerated teaching dengan di dalamnya terdapat
unsur-unsur koordinasi siswa ke dalam kelompok belajar, saling ketergantungan
positif, diskusi kelompok, presentasi kelompok, tanggung jawab perseorangan dan
evaluasi disamping itu siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 5 atau 6 siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan
antara siswa yang diajar menggunakan model accelerated teaching setting cooperatif
learning dengan model accelerated teaching tanpa setting cooperatif learning.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain control group
pre-test-post-test. Penentuan tempat penelitian adalah dengan purposive sampling
area yaitu SMP Negeri 7 Jember. Responden penelitian ditentukan dengan teknik
undian setelah dilakukan uji homogenitas. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VIIB semester I tahun ajaran 2008/2009. Data diambil dengan
menggunakan metode dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data yang
digunakan adalah uji homogenitas, uji normalitas, dan uji beda atau uji t.
Dari hasil penelitian didapatkan nilai yang menggunakan uji t dua pihak
menunjukkan hasil t
hitung
= 1,49 dan t
tabel
= 1,99, sehingga t
maka
hipotesis nihil (Ho) diterima. Jadi tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
matematika siswa antara pembelajaran menggunakan model accelerated teaching
setting cooperative learning dan menggunakan model accelerated teaching tanpa
setting cooperative learning. Hasil analisa menggunakan uji t satu pihak didapat t
= 1,49 dan t
tabel
= 1,667 sehingga t
hitung
< t
tabel
hitung
maka hipotesis nihil (Ho) diterima.
Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang sigifikan.Tidak adanya
perbedaan yang signifikan oleh 2 faktor yaitu faktor siswa dan faktor waktu.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar
dengan model accelerated teaching setting cooperative learning dan model
accelerated teaching tanpa setting cooperative learning. Tetapi secara matematik
dapat ditunjuukan bahwa model model accelerated teaching setting cooperative
learning lebih baik dibandingkan model accelerated teaching tanpa setting
cooperative learning.
< t
tabel
hitung