Show simple item record

dc.contributor.authorFAJAR KURNIAWAN
dc.date.accessioned2014-01-22T05:31:42Z
dc.date.available2014-01-22T05:31:42Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM040210102024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20943
dc.description.abstractBencana tanah longsor atau gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam kebumian yang disebabkan oleh proses geologi atau akibat ulah manusia. Bencana alam ini banyak mengakibatkan kerugian baik dari segi sosial, ekonomi maupun lingkungan. Untuk meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor maka dilakukan upaya mitigasi seperti penelitian, pemetaan daerah rawan longsor dan sistem monitoring. Salah satu daerah rawan longsor yang berada di kabupaten Jember terletak di desa Kemuning Lor kecamatan Arjasa. Berdasarkan uraian di atas maka diadakan penelitian mengenai letak batas dan arah bidang gelincir serta karakteristik suatu daerah rawan longsor (landslide) dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui letak batas dan arah bidang gelincir daerah rawan longsor (landslide) berdasarkan distribusi nilai resistivitas (tahanan jenis) yang dideteksi dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Penelitian ini dilaksanakan di daerah rawan longsor (landslide) di desa Kemuning Lor kecamatan Arjasa kabupaten Jember pada tanggal 23 Agustus 2008. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi wenner. Pada penelitian geolistrik resistivitas data yang diamati adalah potensial (V) dan arus (I). Lintasan yang diambil sebanyak 2 lintasan, dengan panjang lintasan I 63 meter dan lintasan II 81 meter dengan jarak spasi antar elektrode 3 meter. Pemrosesan data menggunakan software Res2Dinv, sehingga didapatkan suatu penampang resistivitas. Sebagai data pelengkap dalam penelitian ini dilakukan survei GPS. Survei ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi tentang posisi, kemiringan, serta ketinggian titik-titik pengukuran pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lintasan I arah bidang gelincir diduga berbentuk rotasi atau rotational slide yang berada pada kedalaman antara 0,85,65 meter, serta terletak pada titik 39 meter-63 meter dari titik awal lintasan I. Bidang gelincir tersebut mempunyai harga resistivitas yang rendah (low resistivity) yaitu sebesar 18,2-21,5 Ωm. Pada lintasan II arah bidang gelincir diduga berbentuk translasi atau translational slide yang berada pada kedalaman antara 0,8-4,6 meter, serta berada pada titik 69 meter-81 meter dari titik awal lintasan II. Bidang gelincir tersebut mempunyai harga resistivitas yang rendah (low resistivity) yaitu sebesar 12,6-15,6 Ωm. Sedangkan hasil survei GPS menunjukkan bahwa lintasan I terletak pada posisi 08,0626° LS, 113,4231° BT dengan ketinggian 312 meter (titik pengukuran 0 meter), dan 08,0627° LS, 113,4229° BT dengan ketinggian 326 meter (titik pengukuran 63 meter). Lintasan II terletak pada posisi 08,0627° LS, 113,4232° BT dengan ketinggian 341 meter (titik pengukuran 0 meter), dan 08,0628° LS, 113,4229° BT dengan ketinggian 359 meter (titik pengukuran 81 meter).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210102024;
dc.subjectDATA GEOLISTRIK RESISTIVITASen_US
dc.titlePENENTUAN BIDANG GELINCIR DAERAH RAWAN LONGSOR (LANDSLIDE) BERDASARKAN DATA GEOLISTRIK RESISTIVITASen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record