Show simple item record

dc.contributor.authorMartha Tri Wulandari
dc.date.accessioned2014-01-22T05:08:39Z
dc.date.available2014-01-22T05:08:39Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM051610101026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20853
dc.description.abstractKrisis yang di alami bangsa Indonesia ini, menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat yang pada akhirnya memicu adanya stres. Secara umum, stres berpengaruh terhadap kesehatan individu dan keadaan tersebut dapat mengancam homeostasis. Ancaman tersebut dapat berupa gangguan sistem imun, sistem endokrin dan sistem saraf. Sistem imun yang terganggu menyebabkan perubahan fungsi imun, khususnya pada sistem imun selular yaitu leukosit salah satunya adalah neutrofil. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hal ini. Salah satunya dengan menggunakan obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman daun kemangi (Ocimum sanctum). Ekstrak daun kemangi mempunyai efek sebagai imunomodulator, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi sistem imun. Salah satu indikator yang peka terhadap perubahan sistem imun adalah jumlah neutrofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap jumlah neutrofil pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancang penelitian The Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan bulan Oktober 2009 di Bagian Biomedik Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Jember. Sampel penelitian ini adalah tikus wistar jantan berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok I (Kontrol negatif), kelompok II (Kontrol positif) dan kelompok III (perlakuan). Kelompok kontrol negatif hanya diberi aquadest, kelompok kontrol positif diberi aquadest pada hari 1-14 dan stresor renjatan listrik pada hari 8-14, dan kelompok perlakuan diberi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) 20mg/200gr BB pada hari 1-14 dan stresor rasa sakit pada hari 8-14. Pada hari ke-14 hewan coba dikorbankan dan dilakukan pengambilan darah secara intrakardial. Kemudian dilakukan pembuatan hapusan darah dan perhitungan jumlah neutrofil. Hasil yang didapat ditabulasi dan dianalisa statistik One Way Anova yang dilanjutkan uji LSD. Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan adanya perbedaan jumlah neutrofil antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol positif jumlah neutrofil mengalami peningkatan dibandingkan kelompok kontrol negatif dan kelompok Perlakuan. Hal ini karena adanya pengaruh pemberian stresor renjatan listrik yang merangsang peningkatan kortisol yang menyebabkan penurunan migrasi neutrofil dari pembuluh darah sehingga aliran masuk neutrofil ke dalam sirkulasi darah dari sumsung tulang meningkat. Pada kelompok perlakuan jumlah neutrofil mengalami penurunan dibandingkan kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif. Hal ini karena pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi sebelum pemberian stresor renjatan listrik. Ekstrak daun kemangi mempunyai kandungan senyawa flavonoid dan minyak atsiri. Flavonoid mempunyai efek sebagai imunomodulator yaitu meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh non spesifik. Sedangkan minyak atsiri menekan aktifitas susunan saraf pusat, menurunkan respon terhadap perangsangan emosi dan menenangkan. Kedua senyawa tersebut dapat menurunkan jumlah neutrofil pada tikus wistar jantan yang diberi ekstrak daun kemangi dan dipapar stresor rasa sakit.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051610101026;
dc.subjectDAUN KEMANGIen_US
dc.subjectTIKUSen_US
dc.titleEFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKITen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record