EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT
Abstract
Krisis yang di alami bangsa Indonesia ini, menimbulkan berbagai masalah
dalam masyarakat yang pada akhirnya memicu adanya stres. Secara umum, stres
berpengaruh terhadap kesehatan individu dan keadaan tersebut dapat mengancam
homeostasis. Ancaman tersebut dapat berupa gangguan sistem imun, sistem endokrin
dan sistem saraf. Sistem imun yang terganggu menyebabkan perubahan fungsi imun,
khususnya pada sistem imun selular yaitu leukosit salah satunya adalah neutrofil.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hal ini. Salah satunya dengan
menggunakan obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman daun kemangi
(Ocimum sanctum). Ekstrak daun kemangi mempunyai efek sebagai imunomodulator,
sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi sistem imun. Salah satu indikator
yang peka terhadap perubahan sistem imun adalah jumlah neutrofil. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum
sanctum) terhadap jumlah neutrofil pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa
sakit.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancang
penelitian The Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan bulan
Oktober 2009 di Bagian Biomedik Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Jember. Sampel
penelitian ini adalah tikus wistar jantan berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 3
kelompok yaitu kelompok I (Kontrol negatif), kelompok II (Kontrol positif) dan
kelompok III (perlakuan). Kelompok kontrol negatif hanya diberi aquadest, kelompok
kontrol positif diberi aquadest pada hari 1-14 dan stresor renjatan listrik pada hari 8-14, dan kelompok perlakuan diberi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum)
20mg/200gr BB pada hari 1-14 dan stresor rasa sakit pada hari 8-14. Pada hari ke-14
hewan coba dikorbankan dan dilakukan pengambilan darah secara intrakardial.
Kemudian dilakukan pembuatan hapusan darah dan perhitungan jumlah neutrofil.
Hasil yang didapat ditabulasi dan dianalisa statistik One Way Anova yang dilanjutkan
uji LSD.
Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan adanya perbedaan
jumlah neutrofil antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan
kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol positif jumlah neutrofil mengalami
peningkatan dibandingkan kelompok kontrol negatif dan kelompok Perlakuan. Hal ini
karena adanya pengaruh pemberian stresor renjatan listrik yang merangsang
peningkatan kortisol yang menyebabkan penurunan migrasi neutrofil dari pembuluh
darah sehingga aliran masuk neutrofil ke dalam sirkulasi darah dari sumsung tulang
meningkat. Pada kelompok perlakuan jumlah neutrofil mengalami penurunan
dibandingkan kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif. Hal ini karena
pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi sebelum pemberian stresor renjatan
listrik. Ekstrak daun kemangi mempunyai kandungan senyawa flavonoid dan minyak
atsiri. Flavonoid mempunyai efek sebagai imunomodulator yaitu meningkatkan
mekanisme pertahanan tubuh non spesifik. Sedangkan minyak atsiri menekan
aktifitas susunan saraf pusat, menurunkan respon terhadap perangsangan emosi dan
menenangkan. Kedua senyawa tersebut dapat menurunkan jumlah neutrofil pada
tikus wistar jantan yang diberi ekstrak daun kemangi dan dipapar stresor rasa sakit.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]