EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSIDAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA CLARAKKECAMATAN LECES KABUPATEN PROBOLINGGO
Abstract
Pembangunan pertanian bukan saatnya jika hanya berorientasi pada suatu
komoditi pangan tertentu, akan tetapi sudah seharusnya mampu memberikan
prioritas pada komoditi pangan lainnya. Peran sektor pertanian sebagai sektor
unggulan atau leading sector sangat vital dalam menggerakkan pembangunan
ekonomi nasional. Salah satu upaya meningkatkan kontribusi pertanian tanaman
pangan adalah pengembangan hortikultura. Pembangunan hortikultura merupakan
bagian dari pembangunan pertanian secara keseluruhan yang dikembangkan agar
mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Tanaman bawang merah banyak dibudidayakan didaerah dataran rendah
yang beriklim kering dengan cuaca cerah dan suhu agak panas. Daerah yang
termasuk dalam urutan 10 besar sentra produksi bawang merah di Indonesia
memiliki kondisi tersebut. Daerah yang menjadi sentra produksi bawang merah
ialah Brebes, Probolinggo, Majalengka, Tegal, Nganjuk, Cirebon, Kediri, Bandung,
Malang dan Pemalang. Kabupaten Probolinggo memiliki kondisi lingkungan yang
cocok untuk membudidayakan bawang merah dikarenakan merupakan daerah
dataran rendah. Daerah sentra produksi bawang merah di Kabupaten Probolinggo
tersebar dalam empat Kecamatan. Kecamatan tersebut ialah Kecamatan Dringu,
Gending, Leces dan Tegal Siwalan. Desa Clarak merupakan sentra produksi
bawang merah di Kecamatan Leces. Masalah yang dihadapi petani bawang merah
pada umumnya ialah hasil pertanian yang bersifat mudah rusak, merupakan
tanaman musiman, kondisi lingkungan dan terjadinya fluktuasi harga yang tajam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
sekunder. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis cobb-douglas dan
regresi linier berganda. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa:
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]