Show simple item record

dc.contributor.authorDwita Riadini
dc.date.accessioned2014-01-22T04:14:35Z
dc.date.available2014-01-22T04:14:35Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM092010101067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20680
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) merupakan penyakit akibat gangguan metabolisme yang kronik, dengan jumlah penderita sekitar 170 juta jiwa penduduk dunia. Indonesia kini memasuki epidemi DM tipe 2 dan termasuk negara penyumbang pendertita DM terbesar dunia, dimana mayoritas penduduknya adalah muslim. Salah satu kewajiban seorang muslim adalah menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan. Selama ramadan, terjadi perubahan fisiologis tubuh yang dapat mempengaruhi parameter glikemi pada pasien DM. Hipoglikemi merupakan komplikasi utama yang insidensinya meningkat pada pasien DM selama berpuasa. Untuk mencegah komplikasi DM menjadi lebih lanjut selama puasa ramadan, dibutuhkan menejemen terapi yang tepat, salah satunya adalah terapi modifikasi reduksi sesuai rekomendasi American Diabetes Association. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara terapi standar dengan terapi modifikasi reduksi terhadap profil gula darah penderita DM tipe 2 selama ramadan. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental semu dengan pendekatan Times Series Design. Penelitian dilakukan selama bulan ramadan, yakni pada bulan Juli-Agustus 2012. Penelitian ini memiliki satu kelompok uji yang terdiri dari 38 objek penelitian. Setiap objek diberikan dua macam perlakuan terapi. Evaluasi dilakukan melalui pengujian kadar gula darah sebanyak 4 kali untuk tiap perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada penderita DM tipe 2 yang berpuasa, diketahui terjadi penurunan point prevalensi rate hipoglikemi relatif, dari 18,91% untuk terapi standar menjadi 0% setelah diterapkan terapi modifikasi reduksi selama 5 hari. Selain itu, dari penelitian diketahui pula bahwa terdapat perbedaan profil gula darah antara setiap perlakuan. Perubahan pada terapi modifikasi reduksi adalah penurunan dosis obat saat makan sahur. Hasil dari modifikasi reduksi dosis obat tersebut terbukti memperbaiki kadar glukosa plasma selama berpuasa. Selain penurunan dosis saat sahur, perubahan pada terapi modifikasi reduksi adalah penambahan dosis obat saat berbuka. Hasil dari penambahan dosis obat tersebut dapat ditinjau dari selisih kadar rerata gula darah 2 jam post prandial buka antara terapi standar dan terapi modifikasi reduksi, terdapat penurunan yang bermakna. Hal ini menunjukkan penambahan dosis saat berbuka terbukti dapat mencegah hiperglikemi dengan menurunkan kadar gula 2 jam post prandial berbuka. Dari kajian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada setiap perlakuan dalam penelitian ini. Meskipun begitu, hasil dari penelitian ini belum mempertimbangkan pengaruh asupan kalori dan jenis aktivitas, dimana keduanya merupakan faktor perancu utama yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti profil gula darah DM tipe 2 selama berpuasa dengan mempertimbangkan asupan kalori dan aktivitas fisik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101067;
dc.subjectTerapi Standar, Terapi Modifikasi Reduksi, Profil Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2en_US
dc.titlePERBANDINGAN ANTARA TERAPI STANDAR DENGAN TERAPI MODIFIKASI REDUKSI TERHADAP PROFIL GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 SELAMA PUASA RAMADANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record