PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN ISI SERAT JERAMI
Abstract
Pemanfaatan limbah bahan anorganik sebagai pengisi beton sudah sering
dilakukan, namun penggunaan limbah bahan organik yang berupa jerami padi masih
belum banyak dimanfaatkan. Menurut survei dari Balai Pengkajian Teknik Pertanian
(BPTP)Yogyakarta menyebutkan bahwa, produksi limbah pertanian di Jawa dan Bali
diperkirakan antara 22,9 sampai 34,4 juta ton dalam setahun, dari jumlah ini 67,2%
berupa jerami padi. (FAO Indonesia, 2007) . Sehingga volume sebesar ini jika diolah
dan dimanfaatkan sebagai pengisi elemen dinding beton ringan untuk dinding rumah,
akan sangat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bata merah yang
notabene sebagai penyebab kerusakan lapisan tanah subur . Tujuan penelitian ini
Bertujuan untuk membuat beton ringan yang ringan, kuat dengan analisis dan
pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas serta membuat campuran yang terbaik
dengan kriteria beton ringan.
Perencanaan adukan beton pracetak disesuaikan dengan pedoman pada ACI
212.2-98 tentang Standard Practice for Selecting Proportions for Structural
Lightweight Concrete. Pedoman ini memungkinkan nilai faktor air : semen fly ash
(fa:fs) sebesar 0.5. menurut Satyarno (2004) adapun beton ringan yang terbentuk
ditargetkan mempunyai berat jenis 240 kg/m3 sampai 950 kg/m3 dengan kuat tekan
antara 3,5 kg/cm2 sampai 70 kg/cm2 sesuai fungsinya sebagai dinding pemisah atau
nonstruktural. Sedangkan menurut J. Francis Young (1972;hal 242) untuk kategori
beton ringan non structural mempunyai berat volume 300 kg/m3 sampai 1100 kg/m3
dengan kuat tekan kurang dari 70 kg/cm2.
Benda uji yang dibuat dalam penelitian ini berbentuk silinder. Sampel dibuat
sebanyak 60 benda uji, setiap perlakuan dibuat 6 buah. 5 buah untuk pengujian kuat tekan, 1 buah untuk modulus elastisitas. Perawatan benda uji yaitu dengan cara tidak
melakukan perendaman terhadap beton yang baru dikeluarkan dari cetakan dalam
jangka waktu sesuai dengan umur beton yang ditentukan untuk kemudian dilakukan
uji kuat tekan dan modulus elastisitas, Tapi dengan cara di angin-anginkan saja
selama 28 hari dan kemudian benda uji siap di uji.
Dari hasil pengujian kuat tekan maksimal beton ringan sebesar 5,144 kg/cm2.
dan hasil yang didapatkan sebagian telah memenuhi syarat untuk kuat tekan beton
ringan. Sedangkan Hasil pengujian modulus elastisitas tertinggi sebesar 1250 kg/cm2
dan terendah sebesar 416,66 kg/cm2. Salah satu faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya nilai modulus elastisitas adalah kuat tekan beton dan umur beton. Setelah
pasca pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas, benda uji dengan komposisi
pengisi jerami padi terlihat relatif utuh, hal ini disebabkan karena komposisi jerami
padi mempunyai sifat elastis yang tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]