ANALISIS DAN PENGUJIAN PORTAL BAMBU DENGAN VARIASI PELILITAN SAMBUNGAN TALI IJUK
Abstract
Konstruksi tradisional yang menggunakan bambu sampai saat ini adalah
bangunan gudang pengeringan tembakau. Namun yang terjadi pada bangunan
gudang pengeringan tembakau PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Kebon
ajong pada awal tahun 2009 banyak yang roboh. Hal ini disebabkan karena kurang
baiknya struktur sambungan bambunya. Dalam hal ini, struktur sambungannya
kebanyakan menggunakan paku. Kelemahan yang paling mendasar dari
penggunaan paku sebagai sambungan bambu adalah dapat membuat lubang pada
bambu, padahal yang paling dihindari pada bambu adalah terjadinya lubang yang
mengakibatkan pecahnya bambu.
Pada saat ini, untuk konstruksi bambu, telah banyak menggunakan
ketrampilan dalam menghasilkan konstruksi bambu yang kuat dengan cara
tradisional, misalnya sambungan bambu menggunakan tali ijuk. Kontruksi
menggunakan tali ijuk dapat mengikat lebih kuat pada bambu dikarenakan
memiliki sifat yang kesat terhadap bambu. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini
dilakukan pengujian dan analisis Portal Bambu Dengan Menggunakan Variasi
Pelilitan Sambungan Tali Ijuk. Dengan membandingkan hasil pengujian dengan
analisis lilitan tali ijuk. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perilaku dari masing-masing benda uji portal bambu dengan variasi pelilitan
sambungan tali ijuk cara menerus ( model 1), cara disilangkan kemudian menerus
(model 2), dan cara menerus menerus dan disilangkan (model 3) terhadap nilai
pembebanan maksimum (P max) dan defleksinya sehingga didapatkan variasi
sambungan bambu yang memberikan kinerja lebih baik dalam menahan beban
lateral/horizontal pada. Dalam pengujian portal digunakan tumpuan sendi bebas.
Hasil analisa pengujian menunjukkan bahwa portal model 1 mempunyai
defleksi terkecil dibandingkan portal model 2 dan portal model 3.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]