PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN
Abstract
Dinas pendapatan daerah merupakan organisai formal dimana salah satu
pencapaiaan tujuannya adalah didasarkan pada kedisiplinan kerja karyawannya.
Namun berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti ternyata Dinas
Pendapatan Daerah masih belum bisa mencapai kedisiplinan kerja yang maksimal,
hal ini dibuktikan masih adanya pekerjaan yang belum terselesaikan, masih adanya
karyawan yang datang terlambat, untuk itulah pimpinan membuka saluran
komunikasi baik secara langsung melalui rapat maupun secara tidak langsung yang
berbentuk surat, papan pengumuman, dan telepon, diharapkan akan dapat
meningkatkan kedisiplinan kerja pada karyawan karena meraka akan merasa dihargai
dan diperhatikan oleh pimpinan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan variable
komunikasi pimpinan (secara langsung dan secara tidak langsung) terhadap
kedisiplinan kerja karyawan (studi kasus pada karyawan Kantor Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Jember tahun 2007). Selain itu juga ingin mengetahui manakah
diantara variabel komunikasi pimpinan (secara langsung dan secara tidak
langsung)yang mempunyai pengaruh yang dominant terhadap kedisiplinan kerja
karyawan (studi kasus pada karyawan Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Jember tahun 2007). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
dengan penentuan daerah penelitian secara purposive area di Kantor Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Jember. Metode penentuan responden secara
proportional random sampling sejumlah 67 orang. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis
xv
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis
inferensial yang digunakan meliputi uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa komunikasi pimpinan secara simultan berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja
karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan F hitung sebesar 84, 686 >
F tabel 3,14044 dan α = 0,05 > sig F = 0,000, secara parsial variabel komunikasi
pimpinan secara langsung terhadap kedisiplinan kerja karyawan dibuktikan dengan t
hitung 5,499 > t tabel 1,99773 dan α = 0,05 > sig F = 0,000. Serta variabel
komunikasi pimpinan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap
kedisiplinan kerja karyawan yang dibuktikan dengan t hitung 4,727 > t tabel 1,99773
dan
α = 0,05 > sig F = 0,000. Koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,726 yang
berarti bahwa komunikasi pimpinan (secara langsung dan tidak secara langsung)
memberikan sumbangan sebesar 72,6% terhadap kedisiplinan kerja karyawan.
Besarnya proporsi sumbangan komunikasi langsung (X1) sebesar 39, 5412% dan
komunikasi tidak langsung (X2) sebesar 33,0416%. Dengan demikian proporsi
sumbangan terbesar diberikan oleh variabel komunikasi langsung sebesar 39, 5412%.