MOTIVASI ANAK-ANAK BEKERJA SEBAGAI “AWE-AWE” (Studi Kasus di Jalan Gunung Gumitir, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi)
Abstract
Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang fenomena-
femomena yang terjadi di Jalan Gunung Gumitir Desa Kalibarumanis Kecamatan
Kalibaru Kabupaten Banyuwangi yaitu, anak-anak yang bekerja sebagai awe-awe.
Alasan peneliti memilih judul di atas adalah pertimbangan judul tersebut terkait
dengan motivasi dalam pemenuhan kebutuhan yang berhubungan erat dengan
disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan motivasi-motivasi yang menyebabkan seorang anak bekerja
sebagai “awe-awe”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan pada studi kasus selain itu, teknik pengumpulan data
informan menggunakan snowball sampling serta key informan. Pengumpulan
data penelitian melalui observasi dokumentasi, serta wawancara yang tidak
berstruktur. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi
sumber, yaitu membandingkan data dari hasil pengamatan dengan data dari hasil
wawancara, serta membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara tak
berstruktur.
Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 05 April sampai 05 Juni 2010
bertempat di Jalan Gunung Gumitir Desa Kalibarumanis Kecamatan Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi, dengan menggunakan 8 informan pokok, 4 informan
tambahan dan 1 key informan.
Hasil yang diperoleh di lapangan adalah motivasi yang mendorong anakanak
bekerja sebagai awe-awe di jalan Gunung Gumitir Desa Kalibarumanis
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi antara lain, karena dorongan
motivasi internal individu anak berupa keinginannya untuk memperoleh uang,
uang tersebut digunakan untuk membeli kue atau jajanan, uang memiliki peranan penting untuk pemenuhan kebutuhan dan keberlangsungan hidup, tidak
hanya orang tua saja yang membutuhkan uang akan tetapi anak-anak juga
membutuhkannya.
Sedangkan motivasi eksternal individu anak adalah motivasi membantu
orang tua karena kondisi perekonomian keluarga yang tidak bisa mencukupi
kebutuhan sehari-hari, serta kondisi keluarga yang tidak utuh
mendorong anakanak
bekerja sebagai awe-awe, perhatian, kasih sayang yang kurang membuat
anak-anak mencari pelarian untuk memperoleh apa yang menjadi haknya sebagai
anak-anak.
Kurangnya sarana bermain membuat anak-anak mencari tempat bermain
sesuai dengan apa yang diinginkannya serta pengaruh lingkungan masyarakat
yang mendorong anak-anak bekerja sebagai awe-awe. Semua motivasi yang
terjadi pada anak-anak yang bekerja sebagai awe-awe adalah untuk mencapai
suatu tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan.