EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PARIWISATA DI DESA KEMUNING LOR KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Efektifitas Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pariwisata menurut perspektif model
George Edward III. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kemuning Lor Kecamatan
Arjasa Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan format penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini sudah
ditentukan menurut metode purposive dan kriteria informan, maka informan yang
dipilih adalah informan kunci. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
observasi wawancara tak berstruktur, dokumentasi, dan Studi Kepustakaan. Data
yang diperoleh, kemudian di analisis secara interaktif dengan menggunakan
model Miles Huberman.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor komunikasi
meliputi, transmisi informasi PNPM Mandiri Pariwisata sudah disampaikan
dengan baik secara formal kepada penerima program di Desa Kemuning Lor.
Materi sosialisasi tentang sadar wisata terlebih dahulu dan informasi mengenai
program inti yaitu PNPM Mandiri Pariwisata kepada komunikan yaitu masyarakat
Desa Kemuning Lor. Pada kejelasan program PNPM Mandiri Pariwisata di Desa
Kemuning Lor dapat diketahui cukup jelas. Pelaksana dan penerima sudah
memahami dengan jelas tujuan dan manfaat juga pelaksanaan program meskipun
tidak semua memahami informasi yang telah disampaikan mengenai PNPM
Mandiri Pariwisata sehingga dilakukan sosialisasi secara personal untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih lanjut bagi masyarakat
Kemuning Lor. Pada tataran konsistensi, terlihat bahwa pelaksanaan program
PNPM Mandiri Pariwisata ini dikatakan cukup konsisten meskipun ada salah satu
kegiatan yang masih belum dapat dijalankan yaitu pada kelompok kerja homestay.
Pada tataran faktor sumber-sumber kurang efektif dimana dari unsur staf
baik dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta pengelola program mengalami
keterbatasan pelaksana yang mana tidak diimbangi dengan penerima manfaat
yang relatif banyak sehingga terkadang menyulitkan pelaksanaan di lapangan.
Wewenang pelaksana desa juga terbatas didukung dengan informasi yang mana
tidak semua masyarakat penerima memahami pelaksanaan program PNPM
Mandiri Pariwisata. Selain itu, fasilitas untuk program ini masih minim
dikarenakan fasilitas yang diberikan hanya sebatas dana yang bersumber dari
program PNPM Mandiri Pariwisata.
Pada faktor kecenderungan dukungan masyarakat dalam program PNPM
Mandiri Pariwisata ini cukup baik. Sikap dukungan dan komitmen masyarakat ini
diketahui respon yang cepat apabila dalam melaksanakan kegiatan mengalami
kendala kegiatan, serta kesediaan pengelola program maupun penerima baik
waktu dan tenaga mereka yang ditujukan untuk memberikan kesuksesan terhadap
program yang dilakukan di Desa Wisata Kemuning Lor. Dan terakhir, faktor
struktur birokrasi pada pelaksanaan program PNPM Mandiri Pariwisata sudah
sesuai yang diharapkan. Prosedur kerja yang digunakan pelaksana juga sudah
mencerminkan kesamaan apa yang diterapkan di Peraturan mengenai program
PNPM Mandiri Pariwisata. Selain itu, tugas dan fungsi pelaksana juga sudah
teratur jelas pada peraturan