RESPON FISIOLOGIS TANAMAN PADI (Oryza sativa) YANG BERASOSIASI DENGAN BAKTERI Synechococcus sp. TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN
Abstract
Padi merupakan sumber pangan utama masyarakat Indonesia. Hampir 95
persen penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok.
Penyebab terjadinya penurunan produksi beras yaitu alih fungsi seperti konversi
sawah menjadi lahan non pertanian. Salah satu alternatif pilihan adalah
pendayagunaan lahan kering. Tanaman yang mengalami cekaman kekeringan
dapat menurunkan proses fotosintesis sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan produktivitas. Untuk memacu proses fotosintesis pada tanaman yang
tercekam kekeringan dapat dilakukan asosiasi dengan bakteri dari kelompok
cyanobakter. Salah satu jenis cyanobakter adalah Synechococcus sp. Bakteri ini
merupakan bakteri fotosintetik karena mampu melakukan fotosintesis sendiri,
sehingga dengan adanya bakteri Synechococcus sp. yang berasosiasi dengan
tanaman padi yang tercekam kekeringan diharapkan dapat meningkatkan proses
fotosintesis sehingga lebih memacu pertumbuhan tanaman utamanya pada fase
vegetatif yang menjadi landasan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
pada fase reproduktif.
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui respon
fisiologis seperti kerapatan stomata, daya hantar stomata, kandungan klorofil dan
produksi tanaman padi yang berasosiasi dengan bakteri Synechococcus sp.
terhadap cekaman kekeringan.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan Agroteknopark Universitas Jember
yang dilaksanakan mulai bulan November 2012 sampai bulan April 2013.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan split plot dengan main plot
terdiri dari dua taraf, yaitu tanpa aplikasi bakteri Synechococcus sp. (B1), dan
aplikasi bakteri Synechococcus sp. (B2). Sub plot terdiri atas 3 taraf yaitu tanpa
perlakuan cekaman kekeringan (F1), dicekam kekeringan pada umur 10-20 HST
(F2), dan dicekam kekeringan pada umur 50-60 HST (F3). Untuk masing–masing
perlakuan diulang sebanyak 3 kali
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman padi yang diasosiasikan
dengan bakteri Synechococcus sp. pada parameter tinggi tanaman, kerapatan
stomata, kandungan klorofil, dan laju pertumbuhan memberikan hasil yang tidak
nyata dibandingkan dengan tanaman yang tanpa bakteri. Pada parameter daya
hantar stomata memberikan hasil yang nyata terhadap tanaman yang di aplikasi
bakteri Synechococcus sp. lebih rendah dibandingkan dengan tanaman yang tanpa
bakteri sedangkan pada parameter berat kering tanaman perlakuan tanpa cekaman
dan cekaman umur 10-20 HST memberikan hasil yang nyata dan pada perlakuan
50-60 HST memberikan hasil yang tidak nyata. Perlakuan pemberian bakteri
Synechococcus sp. pada parameter berat padi per rumpun dan potensi produksi
gabah per hektar memiliki nilai yang hampir sama dimana pada perlakuan tanpa
cekaman dan cekaman umur 10-20 HST memiliki hasil yang tidak nyata
sedangkan pada perlakuan cekaman umur 50-60 HST memiliki hasil yang nyata
dibandingkan dengan tanaman yang tanpa bakteri Synechococcus sp.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]