ANALISIS BIAYA PRODUKSI BERAS: METODE PENDEKATAN SUMBERDAYA DOMESTIK DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Beras adalah bahan
makanan yang merupakan sumber pemberi energi untuk umat manusia. Keadaan
pangan di suatu negara dapat menjadi tidak stabil apabila antara kebutuhan dan
penyediaan tidak seimbang. Perkembangan amat pesat pada pola konsumsi pangan yang
bersandar pada bahan makanan pokok beras, sehingga permintaan beras akan melebihi
kapasitas produksinya. Peningkatan produksi dan produktivitas beras diarahkan untuk
mengurangi impor beras yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah. Tujuan dari
pengurangan impor beras tersebut adalah untuk menghemant devisa negar.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mempelajari efisiensi ekonomi dan
penghematan devisa dari peningkatan produksi beras di Kabupaten Jember;
(2) mempelajari analisis sensitivitas apabila terjadi perubahan parameter; dan
(3) mempelajari perkembangan luas lahan, produksi, dan produktivitas padi di
Kabupaten Jember selama kurun waktu 1998-2010. Penelitian dilakukan di Kabupaten
Jember. Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif, analitik, dan komparatif. Metode pengambilan
sampel dilakukan dengan cara Two Stage Cluster Sampling dan Disproportionate
Random Sampling dengan jumlah responden 44 orang. Data yang digunakan adalah data
primer dan ditunjang oleh data tambahan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
Biaya Sumberdaya Domestik (BSD), analisis kepekaan (sensitivitas), konsep
produktivitas parsial, dan trend produksi, luas lahan, dan produktivitas komoditas padi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi beras di Kabupaten Jember baik
pada daerah rata-rata produksi padi ≥ 5 ton dan daerah rata-rata produksi padi < 5 ton
secara ekonomi tidak efisien, masing-masing sebesar 1,01 dan 1,08. Berdasarkan
analisis sensitivitas dengan perubahan parameter tingkat produksi naik 10%, 20%, dan
30% dan apabila sewa lahan dikeluarkan dan pajak lahan dimasukkan, dan rendemen
sebesar 63,5% maka secara ekonomi efisien, sedangkan kenaikan upah tenaga kerja
sebesar 10%, 20%, dan 30% menunjukkan hasil secara ekonomi semakin tidak efisien.
Perkembangan produksi dan luas lahan padi mengalami penurunan dan produktivitas
padi mengalami kenaikan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]