Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi Bubuk di Kabupaten Jember
Abstract
Peluang pasar domestik untuk komoditas kopi saat ini masih sangat
terbuka dan besar, karena tingkat konsumsi kopi domestik masih sangat rendah
(Bappeti,2008). Konsumsi per kapita kopi di Indonesia relatif masih rendah dan
berfluktuasi. Tahun 1994 hanya sebesar 0.695 Kg, bahkan pada tahun 1994 hanya
0.129 Kg. Di Brazil angka tersebut mencapai 2.39 Kg, dan Columbia 4.00 Kg.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan di tengah-tengah relatif berhasilnya
peningkatan produksi kopi, tapi tidak diikuti dengan kenaikan konsumsi dalam
negeri atau pada pasar domestik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) pola konsumsi kopi bubuk
pada masyarakat desa dan kota di Kabupaten Jember pada berbagai tingkat
pendapatan, (b) faktor-faktor yang berpengaruh pada konsumsi kopi bubuk pada
masyarakat di Kabupaten Jember, (c) elastisitas harga, pendapatan, dan elastisitas
silang dari produk kopi bubuk di Kabupaten Jember.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
korelasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data data sekunder
berupa data Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2007 dari Badan
Pusat Statistik yang merupakan suatu badan statistika yang menyediakan data
mingguan. Analisis data yang digunakan adalah ;(a) analisis deskriptif untuk
mengetahui pola konsumsi kopi bubuk pada masyarakat kota dan desa pada
berbagai tingkat pendapatan yaitu: rendah, sedang, dan tinggi, (b) analisis regresi
tobit untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi kopi
buubk pada masyarakat kota dan desa di kabupaten jember, (c) analisis elastisitas
harga, silang, dan pendapatan untuk mengetahui nilai elast isitas kopi bubuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) rata-rata konsumsi kopi
masyarakat desa lebih besar daripada konsumsi kopi bubuk masyarakat kota; (2)
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi kopi bubuk pada masyarakat desa
adalah harga kopi, harga teh, harga gula, harga rokok, pengeluaran pendidikan dan
pendapatan kepala rumah tangga. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap
konsumsi kopi bubuk pada masyarakat kota di kabupaten jember adalah harga
kopi bubuk, pengeluaran untuk pendidikan, dan harga rokok; (3) pada masyarakat
kota dan desa di kabupaten jember, kopi bubuk termasuk dalam barang inelastis,
teh bersubstitusi dengan kopi bubuk; gula berkomplementer dengan kopi bubuk;
dan rokok berkomplementer dengan kopi bubuk, dan kopi bubuk termasuk barang
normal (kebutuhan pokok).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]