Show simple item record

dc.contributor.authorAtika Dahliandari
dc.date.accessioned2014-01-21T14:22:11Z
dc.date.available2014-01-21T14:22:11Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM041610101024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20041
dc.description.abstractRestorasi sandwich merupakan suatu teknik restorasi yang mengkombinasikan resin komposit dengan estetika memuaskan dan mudah terjadi kebocoran tepi dengan semen glass ionomer yang mempunyai keuntungan sebagai bahan adhesif dentin untuk melapisi kavitas dan mengurangi kebocoran tepi. Semen glass ionomer yang digunakan dalam teknik sandwich diaplikasikan sebagai basis kavitas dan di atasnya dilapisi dengan resin komposit. Produk semen glass ionomer yang dapat digunakan sebagai basis dalam restorasi sandwich adalah GC fuji II dan GC fuji IX GP. Mengingat pentingnya suatu sifat kekuatan perlekatan pada bahan tumpatan, maka dirasa perlu dilakukan penelitian tentang besarnya kekuatan geser perlekatan antara GC fuji II dan GC fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan besar kekuatan geser GC fuji II dan GC fuji IX GP yang direkatkan dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid. Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan postes only design ini dilaksanakan pada Bulan Maret di Klinik Konservasi FKG Universitas Jember dan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Penelitian tersebut dibagi menjadi 2 kelompok sampel yang terdiri dari 8 sampel pada tiap kelompok. Kelompok I merupakan kelompok sampel perlekatan antara GC fuji II dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid dan kelompok II adalah kelompok ampel perlekatan antara GC fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid. Sampel glass ionomer (GC fuji II dan GC fuji IX GP) berbentuk bulat pipih dengan diameter 10 mm dan tebal 3 mm sedangkan sampel resin komposit sinar tampak tipe hibrid berbentuk bulat pipih dengan diameter 5 mm dan tebal 2 mm. Kedua sampel tersebut direkatkan menggunakan teknik etsa-bonding lalu dibiarkan selama 30 menit dan kemudian disimpan dalam akuades steril selama 24 jam sebelum dilakukan uji kekuatan geser. Uji besar kekuatan geser dari kedua kelompok ini menggunakann alat Torsee’s Universal Testing Machine yang dilakukan dengan loading gaya dari arah vertikal dengan kecepatan gaya 0,5 mm/menit sampai terjadi kegagalan pada perlekatan sampel. Selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus τ =F/A. Hasil dari pengujian tersebut menyatakan bahwa nilai rerata kekuatan geser perlekatan antara GC fuji II dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid sebesar 8,2587 MPa lebih besar daripada kekuatan geser perlekatan antara GC fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid sebesar 7,4013 MPa. Namun setelah diuji dengan uji Independent T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok I dan kelompok II. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan besar kekuatan geser perlekatan antara GC Fuji II dan GC Fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041610101024;
dc.subjectGESER PERLEKATANen_US
dc.titlePERBEDAAN KEKUATAN GESER PERLEKATAN ANTARA GC FUJI II DAN GC FUJI IX GP DENGAN RESIN KOMPOSIT SINAR TAMPAKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record