PERBEDAAN KEKUATAN GESER PERLEKATAN ANTARA GC FUJI II DAN GC FUJI IX GP DENGAN RESIN KOMPOSIT SINAR TAMPAK
Abstract
Restorasi sandwich merupakan suatu teknik restorasi yang
mengkombinasikan resin komposit dengan estetika memuaskan dan mudah terjadi
kebocoran tepi dengan semen glass ionomer yang mempunyai keuntungan sebagai
bahan adhesif dentin untuk melapisi kavitas dan mengurangi kebocoran tepi. Semen
glass ionomer yang digunakan dalam teknik sandwich diaplikasikan sebagai basis
kavitas dan di atasnya dilapisi dengan resin komposit. Produk semen glass ionomer
yang dapat digunakan sebagai basis dalam restorasi sandwich adalah GC fuji II dan
GC fuji IX GP. Mengingat pentingnya suatu sifat kekuatan perlekatan pada bahan
tumpatan, maka dirasa perlu dilakukan penelitian tentang besarnya kekuatan geser
perlekatan antara GC fuji II dan GC fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak
tipe hibrid.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan besar kekuatan
geser GC fuji II dan GC fuji IX GP yang direkatkan dengan resin komposit sinar
tampak tipe hibrid. Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan postes
only design ini dilaksanakan pada Bulan Maret di Klinik Konservasi FKG Universitas
Jember dan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Penelitian
tersebut dibagi menjadi 2 kelompok sampel yang terdiri dari 8 sampel pada tiap
kelompok. Kelompok I merupakan kelompok sampel perlekatan antara GC fuji II
dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid dan kelompok II adalah kelompok ampel perlekatan antara GC fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak tipe
hibrid. Sampel glass ionomer (GC fuji II dan GC fuji IX GP) berbentuk bulat pipih
dengan diameter 10 mm dan tebal 3 mm sedangkan sampel resin komposit sinar
tampak tipe hibrid berbentuk bulat pipih dengan diameter 5 mm dan tebal 2 mm.
Kedua sampel tersebut direkatkan menggunakan teknik etsa-bonding lalu dibiarkan
selama 30 menit dan kemudian disimpan dalam akuades steril selama 24 jam sebelum
dilakukan uji kekuatan geser. Uji besar kekuatan geser dari kedua kelompok ini
menggunakann alat Torsee’s Universal Testing Machine yang dilakukan dengan
loading gaya dari arah vertikal dengan kecepatan gaya 0,5 mm/menit sampai terjadi
kegagalan pada perlekatan sampel. Selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus
τ =F/A.
Hasil dari pengujian tersebut menyatakan bahwa nilai rerata kekuatan geser
perlekatan antara GC fuji II dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid sebesar
8,2587 MPa lebih besar daripada kekuatan geser perlekatan antara GC fuji IX GP
dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid sebesar 7,4013 MPa. Namun setelah
diuji dengan uji Independent T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna antara kelompok I dan kelompok II. Sehingga kesimpulan dari penelitian
ini adalah tidak terdapat perbedaan besar kekuatan geser perlekatan antara GC Fuji II
dan GC Fuji IX GP dengan resin komposit sinar tampak tipe hibrid.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]