Show simple item record

dc.contributor.authorAstutik Andayani
dc.date.accessioned2014-01-21T12:33:26Z
dc.date.available2014-01-21T12:33:26Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM070210103077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20024
dc.description.abstractSalah satu bencana yang sering melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia adalah bencana banjir. Beberapa faktor penyebab bencana banjir antara lain peristiwa alam seperti curah hujan dalam jangka waktu yang lama, tidak ada resapan air, buruknya penanganan sampah sehingga kemudian sumber saluran air tersumbat, di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan banjir adalah teknologi biopori. Teknologi biopori ini akan dapat mengurangi limpasan air hujan dengan meresapkan lebih banyak volume air hujan ke dalam tanah. Secara alamiah biopori adalah lubang-lubang dalam tanah yang diakibatkan oleh aktivitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Biopori dapat dibuat dengan membuat lubang vertikal di dalam tanah yang kemudian diisi dengan sampah-sampah organik. Bahan organik tersebut akan dijadikan sumber energi bagi fauna tanah untuk aktivitasnya, contohnya Collembola. Semakin tinggi aktivitas fauna tanah maka semakin banyak pori yang terbentuk di dalam tanah. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi Collembola adalah ampas tebu dan blotong. Kedua bahan ini memiliki jumlah yang melimpah setiap tahunnya yaitu sekitar 35 – 40% dari berat tebu yang digiling, dan hanya sedikit yang dipergunakan kembali oleh pabrik, sisanya dibuang. Collembola merupakan komponen utama penyusun mesofauna tanah di hampir semua ekosistem terrestrial, dan Collembola berperan penting pada proses dekomposisi serasah dan membentuk struktur mikro pada tanah. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Jenis dan Massa Limbah Organik Ampas Tebu (bagasse) dan Blotong (filter cake) terhadap Densitas Collembola” dilakukan di Agrotechno Park. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian jenis dan variasi limbah organik terhadap densitas Collembola. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan kerangka besi biopori berdiameter 17,5 cm dan tinggi 30 cm, yang nanti akan diisi oleh limbah ampas tebu dan blotong serta campuran dari kedua limbah. Variasi massa yang digunakan adalah 30, 40 dan 50 g. Data yang dikumpulkan berupa jumlah Collembola yang terhitung pada setiap lubang resapan biopori per minggu selama 4 minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa pengaruh pemberian jenis limbah organik dan variasi massa limbah organik serta interaksi antara jenis dan massa limbah terhadap densitas Collembola. Pengaruh jenis limbah berpengaruh sangat signifikan terhadap densitas Collembola (p=0,000). Rerata densitas pada ampas tebu 50,2 (±30,3) individu/cm 3 , pada limbah blotong 25,2 (±12,2) individu/cm dan pada campuran limbah 47,61 (±22,9) individu/cm viii 3 . Pengaruh massa limbah berpengaruh sangat signifikan terhadap densitas Collembola (p=0,000). Rerata densitas pada massa 30 g adalah 33,9 (±23,2) individu/cm 3 , pada massa 40 g adalah 43,36 (±29,2) individu/cm 3 dan massa 50 g adalah 45,64 (±22,7) individu/cm 3 . Interaksi antara jenis limbah dan massa limbah juga berpengaruh sangat signifikan (p=0,000).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210103077;
dc.subjectPENGARUH JENIS DAN MASSAen_US
dc.titlePENGARUH JENIS DAN MASSA LIMBAH ORGANIK AMPAS TEBU (BAGASSE) DAN BLOTONG (FILTER CAKE) TERHADAP DENSITAS COLLEMBOLAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record