PENGARUH JENIS DAN MASSA LIMBAH ORGANIK AMPAS TEBU (BAGASSE) DAN BLOTONG (FILTER CAKE) TERHADAP DENSITAS COLLEMBOLA
Abstract
Salah satu bencana yang sering melanda hampir seluruh wilayah di
Indonesia adalah bencana banjir. Beberapa faktor penyebab bencana banjir antara lain
peristiwa alam seperti curah hujan dalam jangka waktu yang lama, tidak ada resapan
air, buruknya penanganan sampah sehingga kemudian sumber saluran air tersumbat,
di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, keadaan tanah tertutup semen,
paving atau aspal, hingga tidak menyerap air. Salah satu solusi yang dapat digunakan
untuk mengatasi permasalahan banjir adalah teknologi biopori. Teknologi biopori ini
akan dapat mengurangi limpasan air hujan dengan meresapkan lebih banyak volume
air hujan ke dalam tanah. Secara alamiah biopori adalah lubang-lubang dalam tanah
yang diakibatkan oleh aktivitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.
Biopori dapat dibuat dengan membuat lubang vertikal di dalam tanah yang
kemudian diisi dengan sampah-sampah organik. Bahan organik tersebut akan
dijadikan sumber energi bagi fauna tanah untuk aktivitasnya, contohnya Collembola.
Semakin tinggi aktivitas fauna tanah maka semakin banyak pori yang terbentuk di
dalam tanah.
Salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi
Collembola adalah ampas tebu dan blotong. Kedua bahan ini memiliki jumlah yang
melimpah setiap tahunnya yaitu sekitar 35 – 40% dari berat tebu yang digiling, dan
hanya sedikit yang dipergunakan kembali oleh pabrik, sisanya dibuang.
Collembola merupakan komponen utama penyusun mesofauna tanah di
hampir semua ekosistem terrestrial, dan Collembola berperan penting pada proses
dekomposisi serasah dan membentuk struktur mikro pada tanah. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Jenis dan Massa Limbah Organik Ampas
Tebu (bagasse) dan Blotong (filter cake) terhadap Densitas Collembola” dilakukan di
Agrotechno Park. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian jenis
dan variasi limbah organik terhadap densitas Collembola. Desain penelitian yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan kerangka
besi biopori berdiameter 17,5 cm dan tinggi 30 cm, yang nanti akan diisi oleh limbah
ampas tebu dan blotong serta campuran dari kedua limbah. Variasi massa yang
digunakan adalah 30, 40 dan 50 g. Data yang dikumpulkan berupa jumlah
Collembola yang terhitung pada setiap lubang resapan biopori per minggu selama 4
minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova.
Hasil dari penelitian ini yaitu berupa pengaruh pemberian jenis limbah
organik dan variasi massa limbah organik serta interaksi antara jenis dan massa
limbah terhadap densitas Collembola. Pengaruh jenis limbah berpengaruh sangat
signifikan terhadap densitas Collembola (p=0,000). Rerata densitas pada ampas tebu
50,2 (±30,3) individu/cm
3
, pada limbah blotong 25,2 (±12,2) individu/cm
dan pada
campuran limbah 47,61 (±22,9) individu/cm
viii
3
. Pengaruh massa limbah berpengaruh
sangat signifikan terhadap densitas Collembola (p=0,000). Rerata densitas pada
massa 30 g adalah 33,9 (±23,2) individu/cm
3
, pada massa 40 g adalah 43,36 (±29,2)
individu/cm
3
dan massa 50 g adalah 45,64 (±22,7) individu/cm
3
. Interaksi antara jenis
limbah dan massa limbah juga berpengaruh sangat signifikan (p=0,000).