dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program keaksaraan
fungsional yang dilakukan di Kecamatan Sukowono sudah efektif dan dilakukan
berdasarkan pedoman atau tidak.Keaksaraan fungsionaladalah suatu pendekatan
atau cara untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam menguasai dan
menggunakan keterampilan menulis, membaca, berhitung, berfikir, mengamati,
mendengar dan berbicara yang berorientasikan pada kehidupan sehari-hari dan
lingkungan sekitar warga belajar.
Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer
dalam penelitian ini diambil dengan teknikwawancara. Wawancara dilakukan
kepada sejumlah informan, yang dianggap penulis mengerti dan berpartisipasi
dalam kegiatan program keaksaraan fungsional. Wawancara dilakukan dengan
cara mendatangi langsung tempat pelaksanaan kegiatan dan lembaga yang terkait
dengan kegiatan keaksaraan fungsional. Data primer yang diperoleh tersebut
dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif (interactive model of
analysis) yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah studi kepustakaan dan dokumen umum mengenai keaksaraan
fungsional. Data-data yang diperoleh peneliti tersebut, nantinya akan diuji
keabsahannya demi mendapatkan data yang valid dan relevan terhadap penelitian
yang dilakukan. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan beberapa tahapan.
Pertama adalah Kredibilitas, kedua adalah Transferabilitas serta Dependability,
dan ketiga adalah Konfirmabilitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program keaksaraan
fungsional di Kecamatan Sukowono masih mengalami beberapa kelemahan dan
hambatan baik dalam pelaksanaan oleh penyelenggara maupun dari masyarakat.
Misalkan seperti waktu pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan waktu senggang
masyarakat, alat tulis telah disediakan, serta penyediaan tempat kegiatan yang
terjangkau. Hal tersebut telah menunjukkan salah satu sifat keaksaraan fungsional
yang bersifat luwes dan fleksibel yang artinya dapat menyesuaikan dan
beradaptasi dengan kondisi para peserta didik. Namun,hal itu masih ada beberapa
yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi. Seperti kedisiplinan dalam
penyelenggaraan kegiatan, jumlah penyelenggara dan tutor yang belum cukup
memadai, sarana pendukung seperti komputer dan transportasi masih terbatas, dan
pemilihan warga didik yang masih belum sesuai dengan kriteria yang ada dalam
pedoman keaksaraan fungsional. Hal-hal itulah yang mengakibatkan kegiatan
keaksaraan fungsional di Kecamatan Sukowono tidak berjalan secara efektif dan
maksimal. Sedangkan dari masyarakat sendiri adalah kesadaran serta kepedulian
mereka terhadap pentingnya pendidikan masih sangat kurang. Hal tersebut perlu
dilakukan sosialisasi dengan pemahaman akan pentingnya pendidikan yang
nantinya akan mempermudah pelaksanaan program keaksaraan fungsional yang
dilakukan.
Berdasarkan kenyataan itulah peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan
kegiatan keaksaraan fungsional di Kecamatan Sukowono tersebut tidak berjalan
secara efektif dan tidak maksimal. Maka dari itu, peneliti memberikan saran
kepada penyelenggara supaya dalam pelaksanaan kegiatan keaksaraan fungsional
agar lebih teliti serta meningkatkan kinerjanya dalam memilih calon warga didik,
kedisiplinan dalam menjalankan tugas, serta mampu mengarahkan masyarakat
Sukowono bahwa pendidikan itu adalah hal yang penting dalam kehidupan
manusia, hal itu dapat dilakukan dengan cara sosialisasi dan memberikan
pengarahan kepada masyarakat. | en_US |