Show simple item record

dc.contributor.authorGUMIYANTINA, RHIYANA
dc.date.accessioned2014-01-21T06:41:11Z
dc.date.available2014-01-21T06:41:11Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM062210101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19885
dc.description.abstractPenyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis), yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh hidup lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Sejak tahun 1994 WHO menetapkan DOTS (Directly Observation Treatment Short-Course) sebagai strategi penyembuhan TB jangka pendek dengan pengawasan secara langsung. Salah satu elemen dalam strategi DOTS adalah pengobatan dengan penggunaan obat tunggal FDC (Fixed Doses Combination) yaitu kombinasi 2 sampai 4 obat anti TB dalam satu tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efek samping yang muncul pada terapi DOTS fase intensif berdasarkan usia, jenis jelamin, dan berat badan, mengetahui onset munculnya efek samping obat pada pasien TB, dan menganalisis munculnya efek samping obat pada pasien yang berobat di Rumah Sakit Paru Jember dan pada pasien yang berobat di Puskesmas. Dalam pemakaian obat- obat anti TB tidak jarang ditemukan kejadian efek samping yang mempersulit sasaran pengobatan. Pengertian efek samping obat (ESO) adalah setiap pengaruh obat yang tidak dikehendaki, yang merugikan atau membahayakan pasien dalam dosis terapeutik untuk pencegahan, atau pengobatan penyakit. Sehingga diperlukan pengamatan tentang efek samping obat pada penggunaan terapi DOTS. Pada Pengamatan kali ini, pengambilan data dilakukan secara cohort dengan quota waktu selama 19 Januari sampai 19 April 2010. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 pasien, yang terdiri dari 54 pasien yang berobat di RS Paru Jember dan 38 pasien yang berobat di Puskesmas dan kontrol kembali ke RS Paru Jember setelah 2 bulan pengobatan di Puskesmas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek samping obat anti TB yang timbul terdapat 12 macam efek samping yaitu yaitu badan lemah, nafsu makan menurun, mual, kembung, nyeri ulu hati, sulit tidur, sakit kepala, gatal-gatal, kesemutan, linu- linu, sesak dan demam. Berdasarkan usia, pasien yang paling sering terpapar efek samping adalah usia rentang 46-60 tahun yaitu sebesar 32,3% . Berdasarkan jenis kelamin, pasien laki-laki lebih banyak terkena efek samping dibandingkan pasien perempuan dengan prosentase 64,5%, dan berdasarkan berat badan, pasien yang paling sering terpapar efek samping adalah pasien pada rentang berat badan 41-50 kg yaitu sebesar 61,3%. Pada sepuluh hari pertama efek samping yang muncul paling tinggi adalah efek samping berupa mual dengan prosentase 18,9%. Pada sepuluh hari kedua efek samping yang muncul paling tinggi adalah sesak dengan prosentase 15,1%. Pada sepuluh hari ketiga efek samping yang muncul paling tinggi adalah nyeri ulu hati dan sakit kepala dengan prosentase masing-masing 8,5%. Pada sepuluh hari keempat nyeri ulu hati masih menjadi efek samping yang muncul paling tinggi dengan prosentase 6,1%. Pada sepuluh hari kelima efek samping yang muncul paling tinggi adalah nyeri ulu hati dan linu- linu dengan prosentase masing-masing 7,1%. Pada sepuluh hari keenam efek samping yang muncul paling tinggi adalah sesak sebesar 8,7%. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat diketahui usia diatas 45 tahun memiliki nilai yang signifikan (P = 0,01). Artinya usia diatas 45 tahun mempengaruhi timbulnya efek sampanig, dan dapat diketahui pula perbedaan munculnya efek samping obat anti TB pada pasien RS Paru Jember dan pasien Puskesmas juga memiliki nilai yang signifikan (P = 0,0004).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101004;
dc.subjectEfek Samping, Terapi DOTS (Directly Observed Treatment Short - Course) Fase Intensif, Pasien Tuberkulosisen_US
dc.titleGAMBARAN EFEK SAMPING TERAPI DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORT-COURSE) FASE INTENSIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER (COHORT STUDY)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record