PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BILINGUAL PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN SEGIEMPAT KELAS VII SMP SEMESTER GENAP
Abstract
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dalam 
menyongsong era globalisasi adalah pengembangan pembelajaran Matematika 
dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris 
(bilingual) di SMP sejak tahun pelajaran 2004/2005. Hal ini sesuai dengan 
undang-undang tentang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 50 
ayat 3.  Kegiatan  belajar  mengajar  pada  sekolah  bertaraf  internasional 
menggunakan bilingual, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris 
sebagai  bahasa  pengantar  pembelajaran.  Pelaksanaan  program  pembelajaran 
bilingual ini membutuhkan ketersediaaan faktor pendukung pembelajaran salah 
satunya adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Namun pembelajaran di beberapa 
SMP yang menerapkan pembelajaran bilingual masih menggunakan LKS yang 
berbahasa  Indonesia  saja.  LKS  hanya  merupakan  buku  rangkuman  materi 
pelajaran yang disertai dengan kumpulan soal, terutama soal-soal pilihan ganda. 
Selain itu, dalam pembelajaran matematika di Indonesia dewasa ini, masalah 
pokok yang dihadapi adalah masih rendahnya daya serap peserta didik yang 
berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini disebabkan siswa hanya 
menghafal  konsep  dan  kurang  mampu  menggunakan  konsep  tersebut  jika 
menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang 
dimiliki, sehingga diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang langsung 
mengaitkan materi konteks pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan 
sehari-hari. Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran matematika 
dengan pendekatan kontekstual. Oleh karena itu diperlukan pengembangan LKS 
bilingual pada pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada pokok bahasan 
segiempat kelas VII semester genap. Tujuan penelitian adalah mengetahui proses 
pengembangan  Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bilingual pada pembelajaran 
dengan pendekatan kontekstual dan mengetahui hasil pengembangan Lembar 
Kegiatan  Siswa (LKS)  bilingual  pada  pembelajaran  dengan  pendekatan 
kontekstual. 
Penelitian menggunakan model pengembangan 4D (Four-D Model) yang 
terdiri atas empat tahapan yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan 
(design), tahap pengembangan (develop), tahap penyebaran (disseminate). Pada 
tahap pendefinisian dilakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep, 
analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran untuk menentukan kebutuhan-
kebutuhan awal dalam suatu pembelajaran, seperti karakteristik berpikir dan 
pengalaman belajar siswa, materi atau konsep-konsep yang akan diajarkan, serta 
kegiatan atau tugas-tugas belajar yang akan diberikan. Pada tahap perancangan 
dilakukan  pemilihan  media  dan  format  pembelajaran  dalam  LKS,  serta 
perancangan prototipe LKS. Proses ini menghasilkan LKS yang disebut draf 1. 
LKS memuat materi segiempat yang terdiri atas enam sub bab yaitu persegi 
panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. 
Tahap selanjutnya adalah pengembangan. Pada tahap pengembangan dilakukan 
validasi dan uji coba LKS. Penilaian dan validasi dilakukan oleh tiga orang dosen 
Pendidikan Matematika dan satu orang guru bidang studi matematika. Uji coba 
LKS dilakukan di tiga sekolah yaitu SMP 3 Jember, SMP 1 Jember, dan SMP 1 
Bondowoso. 
Hasil validasi menunjukkan bahwa LKS memiliki kategori kevalidan sangat baik dengan rata-rata nilai kevalidan adalah 0,87. Dengan tercapainya 
kevalidan tersebut maka LKS dapat dikatakan valid dan layak diujicobakan tanpa 
validasi kembali. Hasil uji coba LKS menunjukkan bahwa LKS memenuhi 
kriteria kepraktisan kategori baik dengan persentase penilaian pada angket respon 
siswa terhadap LKS adalah 77,03%. Dengan demikian, Lembar Kegiatan 
Siswa (LKS) bilingual pada pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada pokok bahasan segiempat layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran.
