Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus pyogenes Secara in vitro
Abstract
Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan terbesar t idak saja di
Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Penyakit infeksi ini juga merupakan penyebab
kematian utama di dunia. Salah satu bakteri patogen penyebab infeksi adalah
Streptococcus pyogenes. Streptococcus pyogenes menyebabkan berbagai penyakit
pada manusia, mulai dari infeksi lokal seperti faringit is, impetigo dan pioderma
sampai pada infeksi invasif yang membahayakan kehidupan manusia, seperti sepsis,
necritizing fascitis, dan toxic shock-like syndrome, serta dapat berkembang menjadi
demam reumatik yang menjadi penyebab penyakit jantung untuk usia muda (5-30
tahun). Resistensi S. pyogenes terhadap ant ibiot ik banyak dilaporkan di dunia, yaitu
terhadap tetrasiklin, eritromisin dan golongan macrolide lainnya.
Obat herbal telah diterima secara luas dan mulai dikembangkan di hampir
seluruh negara di dunia. Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
adalah Sirih Merah (Piper crocatum). Kandungan kimia sirih merah yang sudah
diketahui berperan sebagai ant ibakteri yakni salah satunya adalah minyak atsiri.
Adanya sifat antibakteri minyak atsiri pada sirih merah, banyak dimanfaatkan sebagai
pengobatan alternatif untuk bakteri yang masih resisten terhadap antibiot ik, salah
satunya yaitu S. pyogenes.
Tujuan dari penelit ian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan
kadar hambat minimal minyak atsiri sirih merah terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus pyogenes secara in vitro. Jenis penelit ian ini adalah True Experimental Design dengan rancangan penelit ian yang digunakan adalah Posttest Only Control
Grup Design. Sampel yang digunakan adalah kuman S. pyogenes, sebanyak 32
sampel, 8 perlakuan dengan minimal 4 kali pengulangan. Konsentrasi larutan uji yang
digunakan adalah minyak atsiri sirih merah 100%(v/v), 50%(v/v), 25%(v/v),
12,5%(v/v), 6,25%(v/v), 3,125%(v/v), 1,56%(v/v), dan 0,78%(v/v), sedangkan
kontrol negatifnya adalah larutan NaCMC 0,5%, dan kontrol posit if adalah suspensi
siprofloksasin konsentrasi 1 µg/ml. Data diperoleh melalui pengukuran diameter zona
hambat menggunakan jangka sorong. Diameter zona hambat merupakan zona bening
di sekitar sumuran setelah diinkubasi selama 24 jam yang diukur dari tepi luar zona
bening yang satu ke tepi luar lainnya, melewati garis tengah sumuran.
Pada penelit ian didapatkan zona hambat terbentuk pada semua konsentrasi
mulai dari yang terbesar 100%(v/v) hingga yang terkecil 0,78%(v/v). Pada beberapa
sampel zona hambat mulai terbentuk pada konsentrasi 1,56%(v/v). Data kemudian
dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, selanjutnya dilakukan uji
homogenitas Levene, kemudian dilanjutkan dengan uji non-parametrik KruskalWallis
dan uji Post Hoc multiple comparisons dengan metode Mann-Whitney.
Selanjutnya data juga dianalisis menggunakan uji regresi linier.
Hasil penelit ian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri minyak atsir i
sirih merah (P. crocatum) terhadap pertumbuhan bakteri S. pyogenes secara in vitro.
Semakin t inggi konsentrasi minyak atsiri sirih merah (Piper crocatum) maka daya
hambat terhadap pertumbuhan bakteri S. pyogenes semakin besar. Penentuan KHM
minyak atsiri sirih merah secara kualitat if adalah pada konsentrasi 0,78% (v/v) dan
secara kuantitatif pada konsesntrasi lebih dari 0,55% (v/v).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]