Show simple item record

dc.contributor.authorKurniawan, Reza
dc.date.accessioned2014-01-21T05:45:08Z
dc.date.available2014-01-21T05:45:08Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM092010101078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19762
dc.description.abstractMenurut Widoyono (2011), Indonesia sebagai daerah tropis seringkali ditemukan diare dengan etiologi Shigella, golongan Shigella yang tersering menyerang manusia adalah S. dysentri dan S. flexneri, sedangkan S. sonnei lebih dominan di daerah sub tropis. Gejala klinis yang ditimbulkan Shigella adalah diare dengan panas, mual muntah, nyeri perut, volume tinja sedang, frekuensi BAB lebih dari 10 kali/hari, konsistensi lembek, berlendir, dan kadang disertai darah. Shigella dysenteriae memiliki berbagai macam faktor virulensi, diantaranya adalah fimbria atau pili. Menurut laporan WHO pada tahun 2009 dari 6 negara Asia (Bangladesh, Cina Pakistan, Indonesia, Vietnam, dan Thailand) menunjukkan bahwa meskipun kejadian Shigellosis tetap stabil, kematian yang terkait dengan penyakit ini telah menurun signifikan, mungkin dikarenakan sebagai akibat asupan nutrisi yang semakin memenuhi standar. Namun penggunaan antibiotik secara luas dan tidak terkontrol telah meningkatkan resiko munculnya resistensi terhadap Shigella strain di negara - negara ini. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bahwa protein hemaglutinin pili S. dysenteriae dengan bobot molekul 95 kDa merupakan protein adhesi pada sel epitel usus mencit galur balb/c. Penelitian ini dimulai dengan isolasi protein pili, selanjutnya dilakukan uji hemaglutinasi dan uji adhesi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium murni. Uji adhesi dilakukan dengan menggunakan protein pili yang telah dilakukan elektroelusi dan dialisis dengan berat molekul 95 kDa, disalutkan pada sel epitel usus mencit dengan dosis konsentrasi 1, 1/2. 1/4, 1/8, 1/16, 1/32 dan 0 sebagai kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 - September 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Jember. Hasil penelitian ini menunjukkan pada isolasi berat molekul dari fraksi pili didapatkan protein dengan berat molekul 95 kDa dan 42 kDa. Fraksi pili dengan berat molekul 95 kDa mempunyai reaksi hemaglutinasi positif pada titer 1/32. Hasil Uji Adhesi epitel usus mencit yang disalut protein pili berat molekul 95 kDa menunjukkan bahwa semakin rendah konsentrasi protein yang diberikan, semakin banyak jumlah bakteri yang melekat pada sel epitel usus mencit galur balb/c. Peningkatan ini ditunjukkan dengan hasil olah data yang menunjukkan data uji perbandingan One Way Anova signifikansi 0,000 (< α = 0.05) sehingga, H0 ditolak dan H1 diterima bahwa perbandingan tiap - tiap perlakuan, minimal memiliki 1 data yang berbeda signifikan serta hasil r2 = 0.645 yang berarti 64,5 % jumlah bakteri dipengaruhi konsentrasi protein pili. Koefisien signifikansi 0,001 dengan p value 0,05. Karena signifikansi < 0,05 maka, H0 ditolak dan H1 diterima sehingga data yang diperoleh menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein hemaglutinin pili S. dysenteriae dengan berat molekul 95 kDa merupakan protein adhesin karena memiliki peranan menyerupai analog pili. Sebagai kelanjutan dari penelitian ini dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tipe dan identifikasi N-asam amino terminal serta gen penyandinya. Serta dapat dilakukan penelitian antibodi monoklonal untuk membuktikan apakah protein ini dapat berfungsi sebagai vaksin dan memicu pembentukan antibodi spesifik Shigella.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101078;
dc.subjectProtein Pili Shigella dysenteriae 95 kDa, Protein Adhesinen_US
dc.titlePERAN PROTEIN PILI Shigella dysenteriae 95 kDa SEBAGAI PROTEIN ADHESIN PADA ENTEROSIT MENCIT GALUR BALB/cen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record