PERAN PROTEIN PILI Shigella dysenteriae 95 kDa SEBAGAI PROTEIN ADHESIN PADA ENTEROSIT MENCIT GALUR BALB/c
Abstract
Menurut Widoyono (2011), Indonesia sebagai daerah tropis seringkali
ditemukan diare dengan etiologi Shigella, golongan Shigella yang tersering
menyerang manusia adalah S. dysentri dan S. flexneri, sedangkan S. sonnei lebih
dominan di daerah sub tropis. Gejala klinis yang ditimbulkan Shigella adalah
diare dengan panas, mual muntah, nyeri perut, volume tinja sedang, frekuensi
BAB lebih dari 10 kali/hari, konsistensi lembek, berlendir, dan kadang disertai
darah. Shigella dysenteriae memiliki berbagai macam faktor virulensi,
diantaranya adalah fimbria atau pili. Menurut laporan WHO pada tahun 2009 dari
6 negara Asia (Bangladesh, Cina Pakistan, Indonesia, Vietnam, dan Thailand)
menunjukkan bahwa meskipun kejadian Shigellosis tetap stabil, kematian yang
terkait dengan penyakit ini telah menurun signifikan, mungkin dikarenakan
sebagai akibat asupan nutrisi yang semakin memenuhi standar. Namun
penggunaan antibiotik secara luas dan tidak terkontrol telah meningkatkan resiko
munculnya resistensi terhadap Shigella strain di negara - negara ini.
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bahwa
protein hemaglutinin pili S. dysenteriae dengan bobot molekul 95 kDa merupakan
protein adhesi pada sel epitel usus mencit galur balb/c. Penelitian ini dimulai
dengan isolasi protein pili, selanjutnya dilakukan uji hemaglutinasi dan uji adhesi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium murni. Uji adhesi
dilakukan dengan menggunakan protein pili yang telah dilakukan elektroelusi dan
dialisis dengan berat molekul 95 kDa, disalutkan pada sel epitel usus mencit
dengan dosis konsentrasi 1, 1/2. 1/4, 1/8, 1/16, 1/32 dan 0 sebagai kontrol.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 - September 2012 di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Jember.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada isolasi berat molekul dari fraksi pili
didapatkan protein dengan berat molekul 95 kDa dan 42 kDa. Fraksi pili dengan
berat molekul 95 kDa mempunyai reaksi hemaglutinasi positif pada titer 1/32.
Hasil Uji Adhesi epitel usus mencit yang disalut protein pili berat molekul 95 kDa
menunjukkan bahwa semakin rendah konsentrasi protein yang diberikan, semakin
banyak jumlah bakteri yang melekat pada sel epitel usus mencit galur balb/c.
Peningkatan ini ditunjukkan dengan hasil olah data yang menunjukkan data uji
perbandingan One Way Anova signifikansi 0,000 (< α = 0.05) sehingga, H0
ditolak dan H1 diterima bahwa perbandingan tiap - tiap perlakuan, minimal
memiliki 1 data yang berbeda signifikan serta hasil r2 = 0.645 yang berarti 64,5 %
jumlah bakteri dipengaruhi konsentrasi protein pili. Koefisien signifikansi 0,001
dengan p value 0,05. Karena signifikansi < 0,05 maka, H0 ditolak dan H1
diterima sehingga data yang diperoleh menunjukkan hasil yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein
hemaglutinin pili S. dysenteriae dengan berat molekul 95 kDa merupakan protein
adhesin karena memiliki peranan menyerupai analog pili. Sebagai kelanjutan dari
penelitian ini dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tipe dan
identifikasi N-asam amino terminal serta gen penyandinya. Serta dapat dilakukan
penelitian antibodi monoklonal untuk membuktikan apakah protein ini dapat
berfungsi sebagai vaksin dan memicu pembentukan antibodi spesifik Shigella.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]