Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Samiyah
dc.date.accessioned2014-01-21T05:41:23Z
dc.date.available2014-01-21T05:41:23Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM042010101012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19747
dc.description.abstractPenggunaan antibiotika dalam lima dekade terakhir sangat meningkat, namun angka morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi masih tetap tinggi. Menurut penelitian US National Ambulatory Medical Care Survey pada tahun 1989, setiap tahun sekitar 84% setiap pasien mendapatkan antibiotika, 47,9% resep pada pasien terdapat antibiotika. Dan didapatkan angka kematian akibat infeksi karena penggunaan antibiotik tidak tepat mencapai dua sampai tiga kali lipat dibanding penggunaan antibiotik secara tepat. Angka tersebut menurut perhitungan banyak ahli sebenarnya sudah cukup mencemaskan. Juga ditemukan resistensi kuman yang cukup tinggi karena pemakaian antibiotika berlebihan tersebut. Berdasarkan tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta fakta yang ditemui sehari-hari, tampaknya pengguanaan antibiotika di Indonesia jauh lebih banyak dan lebih mencemaskan (Kohanski, 2007 ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pola pemakaian antibiotik pada lima kasus terbanyak pasien rawat inap di SMF bedah RSUD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari–31 Desember 2007. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medis RSUD dr. Soebandi Jember pada bulan bulan mei 2008. Hasil penelitian menunjukan bahwa lima kasus terbanyak pasien rawat inap di SMF Bedah RSUD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari-31 Desember 2007, yaitu cedera otak ringan 51 %, cedera otak berat 25 %, fraktur cruris 11 %, apendisitis akut 8 %, dan Ca. mammae 5 %. Jenis antibiotik yang paling banyak di gunakan pada kasus cedera otak ringan adalah kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Penisilin (55 %), antibiotik golongan Sefalosporin (25 %), kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Quinolol (10 %), antibiotik golongan Penisilin (8 %), dan kombinasi antibiotik Sefalosporin dan Aminoglikosida serta kombinasi antibiotik Sefalosporin dan antibiotik golongan lainnya seperti Metronidazol (1 %). Jenis antibiotik yang paling banyak di gunakan pada kasus cedera otak berat adalah antibiotik golongan Sefalosporin (66 %), kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Penisilin (21 %), antibiotik golongan Penisilin dan kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Quinolol (6 %), dan kombinasi antibiotik Sefalosporin dan Aminoglikosida (1 %). Jenis antibiotik yang paling banyak di gunakan pada kasus fraktur cruris adalah antibiotik golongan Sefalosporin (70 %), kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Penisilin (16 %), kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Quinolol (12 %), dan antibiotik golongan Penisilin (2 %). Jenis antibiotik yang paling banyak digunakan pada kasus apendisitis akut adalah kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Penisilin (37%), antibiotik golongan Sefalosporin (27 %), kombinasi antibiotik Sefalosporin dan antibiotik golongan lainnya seperti Metronidazol (20 %), kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Kuinolol (13 %), dan antibiotik golongan Penisilin (3 %). Jenis antibiotik yang paling banyak di gunakan pada kasus Ca. Mammae adalah kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Quinolol (55 %), antibiotik golongan Sefalosporin dan kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Penisilin (20 %), dan kombinasi antibiotik Sefalosporin dan antibiotik golongan lainnya seperti Metronidazol (5 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis antibiotik yang paling banyak digunakan pasien rawat inap di SMF Bedah RSUD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari-31 Desember 2007 yaitu antibiotik golongan Sefalosforin 40 %, kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Penisilin 39 %, kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Quinolol sebanyak 12 %, antibiotik golongan Penisilin 6 %, kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan golongan lainnya seperti Metronidazol 2 %, dan kombinasi antibiotik golongan Sefalosporin dan Aminoglikosida 1 %.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries042010101012;
dc.subjectANTIBIOTIKen_US
dc.titlePOLA PEMAKAIAN ANTIBIOTIK PASIEN RAWAT INAP DI SMF BEDAH RSUD DR. SOEBANDI JEMBER PERIODE JANUARI - DESEMBER 2007en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record