Show simple item record

dc.contributor.authorHeru Subagyo
dc.date.accessioned2014-01-21T05:31:31Z
dc.date.available2014-01-21T05:31:31Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM032010101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19717
dc.description.abstractPrevalensi Infeksi cacing usus di Indonesia pada umumnya masih tinggi. Diantara cacing usus yang menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia adalah kelompok Soil Transmitted Helminths (STH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada murid SDN Seputih III Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Pebruari 2008. Populasi dari penelitian ini adalah murid SDN Seputih III tahun ajaran 2007/2008, dengan besar sampel sebanyak 90 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pemeriksaan Kato-katz. Data pada penelitian ini diuraikan secara deskriptif berupa tabel distributif untuk mengetahui profil infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada murid SDN Seputih III Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Ada tiga macam cacing yang menginfeksi subyek penelitian yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang. Angka kejadian infeksi STH pada penelitian ini sebesar 38,89%. Angka kejadian infeksi STH pada siswa putra sebesar 57,78% sedangkan pada siswa putri sebesar 20%. Berdasarkan tingkatan umur, infeksi A. Lumbricoides dan T. Trichiura terjadi penurunan kejadian infeksi seiring dengan meningkatnya umur. Sedangkan pada infeksi cacing tambang, terjadi kenaikan kejadian infeksi seiring meningkatnya umur. Intensitas infeksi STH dalam penelitian ini termasuk dalam kategori ringan. Dari kuisioner didapatkan bahwa 80% tingkat pendidikan ayah siswa rendah; 11,11% sedang dan 8,89% tinggi. Untuk pendidikan ibu sebanyak 87,78% berpendidikan rendah; 7,78% sedang dan 4,44% tinggi. Kebiasaan siswa mencuci tangan memperlihatkan bahwa mereka sebanyak 31 siswa (34,44%) selalu mencuci tangan sebelum makan; 56 siswa (62,22%) kadangkadang; dan 3 siswa(3,33%) tidak pernah. Sebanyak 5 siswa (5,55%) selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan; 28 siswa (31,11%) kadang-kadang; dan 57 siswa (63,33%) tidak pernah. Sebanyak 17 siswa (18,89%) selalu mencuci tangan dengan sabun setelah BAB; 69 siswa (76,66%) kadang-kadang; dan 4 siswa (4,44%) tidak pernah. Kebiasaan siswa buang air besar memperlihatkan bahwa sebanyak 48 siswa (53,33%) selalu BAB di jamban; 35 siswa (38,89%) kadang-kadang; dan 7 siswa (7,77%) tidak pernah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ascaris lumbrocoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang menginfeksi subyek penelitian dengan angka kejadian sebesar 38,89%. Kejadian infeksi cacing STH lebih banyak diderita siswa laki-laki daripada perempuan. Semakin rendah umur semakin tinggi kejadian infeksi Askariasis dan Trichuriasis sedangkan pada infeksi cacing tambang diperoleh hasil semakin meningkat umur semakin tinggi kejadian infeksi. Intensitas infeksi cacing STH secara keseluruhan berada dalam tingkat rendah. Tingkat pendidikan orang tua siswa SDN seputih III sebagian besar berpendidikan rendah tapi angka kejadian infeksi STH pada tingkat ini tinggi. Sedangkan untuk perilaku cuci tangan dan defekasi, semakin baik perilakunya maka semakin rendah terinfeksi cacing STH.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032010101066;
dc.subjectINFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHSen_US
dc.titlePROFIL INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA MURID SDN SEPUTIH III KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record